Bola / Liga Inggris
Rabu, 29 Oktober 2025 | 17:35 WIB
Kiper Manchester United, Andre Onana [Instagram Andre Onana]
Baca 10 detik
  • Andre Onana menilai kegagalannya di Manchester United bukan karena kemampuan pribadinya semata, melainkan kurangnya dukungan dari rekan setim.
  • Performa Onana membaik setelah pindah ke Trabzonspor.
  • Pernyataan Onana mengindikasikan adanya masalah taktik dan koordinasi di Manchester United.

Suara.com - Kiper Kamerun Andre Onana melontarkan sindiran halus kepada mantan rekan setimnya di Manchester United setelah mengungkap perbedaan besar yang ia rasakan sejak bergabung dengan Trabzonspor di Turki.

Onana didatangkan United dari Inter Milan pada musim panas 2023 dengan nilai transfer £47 juta, namun gagal memenuhi ekspektasi tinggi sebagai penerus David de Gea.

Setelah dua musim yang penuh kritik dan performa inkonsisten, ia akhirnya dipinjamkan ke Trabzonspor pada musim panas 2025.

Meski sempat dianggap sebagai salah satu transfer gagal United, Onana justru menunjukkan kebangkitan di Turki.

Sejak kedatangannya, Trabzonspor hanya sekali menelan kekalahan, sementara Onana mencatat dua clean sheet dalam tiga pertandingan terakhir.

Andre Onana Luar Biasa! Cetak Assist Bawa Trabzonspor Raih Poin [Tangkap layar X]

Kiper berusia 29 tahun itu kini mulai kembali menunjukkan performa yang pernah membuat Pep Guardiola mengaguminya ketika masih membela Inter.

Kala itu, manajer Manchester City tersebut menilai Onana sebagai kiper yang sulit ditekan karena kemampuan distribusi bolanya yang luar biasa.

“Anda tidak bisa menekan Onana dengan mudah. Dia membuat pressing tinggi menjadi sia-sia,” puji Guardiola pada 2023.

“Dalam membangun serangan dari belakang, dia kiper yang luar biasa.”

Baca Juga: Bukan Ten Hag atau Ruben Amorim, Rashford Ungkap Pelatih Terbaiknya di Manchester United

Namun, dalam wawancara terbaru bersama Sporx, Onana menegaskan bahwa kemampuannya dalam membangun serangan sangat bergantung pada kerja sama dengan rekan setim.

Pernyataan ini yang dianggap banyak pihak sebagai sindiran halus terhadap para pemain Manchester United.

“Bagi saya, hal terpenting adalah melakukan yang terbaik untuk tim,” kata Onana.

“Jika saya harus memulai serangan, saya harus tahu dulu bagaimana lawan menekan. Apakah dengan winger, striker, atau bek tengah mereka?”

“Saya menganalisis semuanya sebelum mengambil keputusan. Tapi seperti yang selalu saya katakan, semua akan terlihat lebih mudah jika rekan setim membantu saya. Kalau mereka memberi opsi, pekerjaan saya akan jauh lebih baik.”

Pernyataan itu menimbulkan spekulasi bahwa Onana merasa kurang mendapat dukungan di Old Trafford, terutama dalam fase build-up yang sering menjadi titik lemah United di bawah asuhan Erik ten Hag.

Load More