Bola / Bola Indonesia
Kamis, 30 Oktober 2025 | 10:42 WIB
Ragnar Oratmangoen disebut-sebut oleh Radja Nainggolan saat membahas perbedaan rasa hormat fans Timnas Indonesia dan Timnas Belgia. [Dok. IG Ragnar Oratmangoen]
Baca 10 detik
  • Radja Nainggolan mengaku lebih ingin membela Timnas Indonesia ketimbang Belgia.
  • Ia menilai pemain naturalisasi Indonesia lebih dihormati meski kualitasnya biasa saja.
  • Mantan bintang AS Roma itu menyesalkan perlakuan dan keputusan pelatih Belgia, Roberto Martinez.

Suara.com - Eks pemain Inter Milan, Radja Nainggolan, melontarkan sindiran tajam terkait fenomena pemain naturalisasi di Timnas Indonesia.

Ia mengaku heran melihat betapa besar rasa hormat yang diberikan publik Tanah Air kepada para pemain tersebut, bahkan kepada sosok yang menurutnya memiliki kemampuan biasa saja.

“Lihatlah Sandy Walsh atau Ragnar Oratmangoen,” ujar Nainggolan dalam wawancara dengan media Belgia, HBVL.

“Mereka adalah pemain biasa, tetapi mereka sangat dihormati di sana (Timnas Indonesia),” lanjutnya.

Menurut Nainggolan, penghargaan semacam itu membuat para pemain naturalisasi semakin bersemangat membela panji Merah Putih.

Ia menilai rasa hormat yang tulus bisa menjadi motivasi besar bagi siapa pun yang mengenakan seragam Garuda.

“Untuk rasa hormat yang anda dapatkan di sana, untuk itu anda rela berkorban,” ucapnya.

Komentar tersebut mencerminkan kekaguman sekaligus sindiran halus terhadap pengalaman pribadinya di Eropa.

Sebab, meski lama membela Timnas Belgia, Nainggolan mengaku tak merasakan penghargaan serupa di negaranya sendiri.

Baca Juga: Legenda Persib Bandung Sebut Bojan Hodak Cocok Latih Timnas Indonesia

Gelandang berdarah Batak itu mengungkap, selama bertahun-tahun membela Belgia di berbagai level usia, ia justru merasa tidak mendapat perlakuan yang layak.

Dari situlah muncul penyesalan karena tidak pernah bisa membela Timnas Indonesia.

“Saya lebih suka bermain untuk Timnas Indonesia,” kata Nainggolan.

“Bukan karena saya tidak suka Belgia, karena saya telah melalui semua jenjang pemuda di Belgia.

Tetapi karena rasa hormat yang saya dapatkan dari orang-orang di sana,” sambungnya.

Nainggolan juga menyebut bahwa hubungannya dengan mantan pelatih Belgia, Roberto Martinez, menjadi salah satu alasan utama kekecewaannya.

Load More