Bola / Bola Indonesia
Kamis, 30 Oktober 2025 | 17:05 WIB
Calvin Verdonk ungkap alasannya mengapa absen di laga Lille vs PSG jelang gabung Timnas Indonesia. (Instagram/@c.verdonk)
Baca 10 detik
  • Calvin Verdonk kecewa berat usai Timnas gagal melangkah ke Piala Dunia 2026.
  • Ia menilai kekalahan dari Arab Saudi dan Irak menurunkan kepercayaan diri tim.
  • Bek keturunan Belanda itu menilai skuad Garuda belum berusaha maksimal.

Suara.com - Kegagalan Timnas Indonesia menembus Piala Dunia 2026 rupanya masih menyisakan kekecewaan mendalam bagi Calvin Verdonk.

Bek kiri kelahiran Belanda itu menilai skuad Garuda tampil di bawah standar pada dua laga terakhir putaran keempat kualifikasi zona Asia.

Tim Merah Putih menutup perjalanan mereka di Grup B tanpa satu pun poin setelah kalah 2-3 dari Arab Saudi dan takluk 0-1 melawan Irak di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, Minggu (12/10/2025) dini hari WIB.

Gol tunggal Zidane Iqbal di laga terakhir menjadi pukulan telak yang mengakhiri langkah Indonesia di turnamen tersebut.

Dalam wawancara di kanal YouTube LOSC Lille, Verdonk tak menyebut nama pelatih Patrick Kluivert yang belakangan dipecat oleh PSSI.

Namun, ia menyoroti bagaimana performa tim secara keseluruhan jauh dari ekspektasi publik.

“Ini adalah jeda internasional yang rumit bagi tim nasional kita. Kita harus menghadapi dua pertandingan yang sangat sulit di Arab Saudi,” kata Calvin Verdonk.

Menurut pemain berdarah Belanda itu, kekalahan beruntun bukan hanya menurunkan peluang lolos, tetapi juga memengaruhi kondisi mental para pemain di lapangan.

“Dua kekalahan ini juga berdampak buruk bagi kita,” ujarnya menambahkan.

Baca Juga: Jurgen Klopp Diminta Latih Timnas Indonesia, STY Out

Verdonk pun tak menutupi rasa kecewanya. Ia menilai rekan-rekan setimnya belum benar-benar mengerahkan seluruh kemampuan untuk menantang dua raksasa Asia tersebut.

“Saya rasa kita belum cukup berusaha. Jadi ya, ada kekecewaan,” tutupnya.

Meski mimpi tampil di Piala Dunia 2026 telah pupus, komentar Verdonk bisa menjadi pengingat penting bagi generasi berikutnya di skuad Garuda: kerja keras dan mentalitas juang adalah modal utama untuk bersaing di level Asia.

Load More