- Atep jagokan Bojan Hodak jadi calon pelatih baru Timnas Indonesia.
- Dua kelebihan utama Hodak: prestasi dan gaya main yang sesuai karakter pemain Garuda.
- PSSI masih menunda penunjukan pelatih pengganti Patrick Kluivert hingga Maret 2026.
Suara.com - Kursi pelatih kepala Timnas Indonesia masih kosong setelah Patrick Kluivert dipecat PSSI akibat gagal membawa skuad Garuda melaju ke Piala Dunia 2026.
Di tengah spekulasi soal pengganti, legenda Persib Bandung, Atep Rizal, menyebut nama Bojan Hodak sebagai figur yang paling layak memimpin tim nasional.
Atep menilai pelatih asal Kroasia itu punya dua kelebihan besar yang membuatnya cocok menjadi juru taktik baru Garuda — rekam jejak prestasi dan karakter permainan yang selaras dengan tipikal pemain Indonesia.
1. Prestasi dan Portofolio Hodak Teruji di Level Domestik
Bagi Atep, kemampuan Bojan Hodak dalam membangun tim juara sudah terbukti.
Ia sukses membawa Persib Bandung menjuarai Liga Indonesia dua musim berturut-turut, pencapaian yang jarang terjadi dalam satu dekade terakhir.
"Dari sisi prestasi Bojan Hodak dia memang bagus," kata Atep kepada wartawan di Jakarta.
Menurut Atep, keberhasilan itu menunjukkan bahwa Hodak memiliki kapasitas manajerial dan taktik mumpuni untuk mengelola tim besar dengan tekanan tinggi — situasi yang serupa dengan atmosfer di Timnas Indonesia.
2. Gaya Bermain Hodak Cocok dengan Karakter Pemain Garuda
Baca Juga: Bojan Hodak Skakmat Jeje: Ngomong Bola untuk Ahli, Bukan Penerjemah
Kelebihan kedua yang disorot Atep adalah pendekatan taktis Hodak.
Pelatih berusia 53 tahun itu dikenal menerapkan pola defense-counter attack, gaya bermain yang menurut Atep sangat sesuai dengan karakteristik pemain Indonesia yang cepat, dinamis, dan lincah.
"Lalu secara karakter cara melatihnya mungkin juga cocok dengan pemain-pemain yang dimiliki oleh tim nasional. Di mana Bojan Hodak menerapkan defense counter cara bermain bolanya," ujar Atep.
"Dan, pemain-pemain kita saat ini rasanya cocok dengan gaya permainan seperti itu. Kalau menurut saya sah-sah saja selama itu bisa mengangkat tim," lanjutnya.
Menurut eks kapten Persib tersebut, sistem permainan berbasis serangan balik cepat bisa memaksimalkan potensi individu para pemain Garuda di semua lini.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Terkuak! Gaji John Herdman Lebih Murah dari STY dan Patrick Kluivert, Bak Langit dan Bumi
-
Shin Tae-yong: Asnawi Mangkualam Kapten Asli Timnas Indonesia
-
Gelandang Inter Pilih Kejar Scudetto daripada Mimpi ke Piala Dunia 2026
-
John Herdman Batal Latih Timnas Indonesia, Pilih Berlabuh ke Honduras?
-
Jay Idzes Bisa Disikut Rekan Sendiri, Rencana Pindah ke AC Milan Gagal Total?
-
Bukan Arsenal atau City, Jamie Carragher Sebut Pemain Ini Bisa Ubah Peta Juara Premier League
-
Vinicius Jr Murka! Real Madrid Gagal Dapat Penalti, Kinerja Wasit Dikritik Keras
-
Calon Pelatih Timnas Indonesia Jadi Korban Penghakiman Sepihak
-
Kapten Malut United Sebut Kemenangan atas Persib Bandung Sebagai Kado Ulang Tahun Pelatih
-
Indra Sjafri Konfirmasi Ada Evaluasi Tim Kepelatihan Timnas U-22 Usai Gagal Total di SEA Games 2025