- Menurut Nova, kekuatan mental menjadi pondasi penting sebelum anak asuhnya menghadapi tim-tim besar dunia.
- Ia menilai kemampuan individu para pemain sebenarnya tidak kalah, tetapi kepercayaan diri di lapangan bisa jadi penentu hasil akhir.
- Selama masa persiapan, mereka sempat berhadapan dengan Paraguay, Pantai Gading, dan Panama, tiga tim dengan kualitas tinggi di level U-17.
Suara.com - Pelatih Timnas Indonesia U-17, Nova Arianto, menegaskan bahwa kesiapan mental menjadi faktor utama agar Garuda Muda mampu bersaing di Piala Dunia U-17 2025 Qatar.
Turnamen bergengsi itu akan berlangsung pada 3–27 November 2025, dan Indonesia tergabung di Grup H bersama Brasil, Honduras, serta Zambia.
Menurut Nova, kekuatan mental menjadi pondasi penting sebelum anak asuhnya menghadapi tim-tim besar dunia.
Ia menilai kemampuan individu para pemain sebenarnya tidak kalah, tetapi kepercayaan diri di lapangan bisa jadi penentu hasil akhir.
“Memang masalah mental ini menjadi catatan bagi saya, itu yang harus kami siapkan,” kata Nova kepada awak media.
“Karena saya bilang, kalau pemainya secara level mungkin kalau di level senior pastinya berbeda, tetapi kalau di level U-17 secara skill, secara body pasti berbeda,” jelasnya.
Pelatih berusia 45 tahun itu mengungkapkan, berbagai laga uji coba internasional telah memberi pengalaman berharga bagi skuad muda Indonesia.
Selama masa persiapan, mereka sempat berhadapan dengan Paraguay, Pantai Gading, dan Panama, tiga tim dengan kualitas tinggi di level U-17.
“Karena saya saat kemarin kami bertemu Paraguay, dengan Pantai Gading, dan Panama, memang secara postur kami sangat kalah,” imbuh Nova.
Baca Juga: Kans Abroad Terbuka, Pemain Timnas Indonesia U-17 Diminta Habis-habisan di Piala Dunia
Meski demikian, Nova menegaskan bahwa perbedaan fisik tidak boleh menjadi alasan untuk menyerah.
Ia terus menanamkan semangat pantang mundur kepada para pemain agar berani tampil maksimal di setiap pertandingan.
“Tapi saya bilang ke pemainya bagaimana kita mempunyai mental yang kuat agar kita bisa bersaing," ia menambahkan.
"Kalau kita tidak mempunyai mental yang kuat, ya pastinya akan sulit kita bisa bersaing dengan nanti Zambia U-17, Brasil U-17, dan Honduras U-17,” jelasnya.
Pelatih yang juga pernah menjadi bagian dari Timnas Indonesia senior itu menegaskan bahwa dirinya tak ingin para pemain tertekan oleh nama besar lawan.
Ia lebih ingin mereka fokus bermain lepas dan menunjukkan karakter sejati Garuda Muda di lapangan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Mesin Gol Persija Jakarta Tegaskan Jaga Api Kemenangan Demi Kejar Borneo FC di Super League
-
Perang Sudan Kian Sadis, Muncul Seruan Boikot Manchester City, Kok Bisa?
-
Timnas Indonesia U-17 Target Minimal Seri Lawan Zambia, Syukur-syukur Bisa Menang
-
Patrick Vieira Dipecat Genoa, Mario Balotelli: Karma Itu Nyata!
-
Nova Arianto: Semoga Qatar Kembali Bersahabat dengan Timnas Indonesia
-
Dibeli dengan Mahar Rp2,2 T, Declan Rice Menjelma Jadi Gelandang Terbaik Dunia
-
Seberapa Hebat Calvin Verdonk di Laga Kontra Angers di Liga Prancis? Ternyata Tuai Pujian!
-
Mees Hilgers Terancam Absen di Laga Debut Pelatih Baru Timnas Indonesia
-
Lawan Brasil dan Honduras, Misi Timnas Indonesia Tembus Babak 32 Besar Piala Dunia U-17 2025
-
Pemain Belanda yang Pernah Berlaga di Indonesia Bilang Sepak Bola Indonesia Banyak Kekurangan