Bola / Bola Indonesia
Rabu, 05 November 2025 | 17:20 WIB
Mathew Baker tak takut jelang Timnas Indonesia U-17 lawan Brasil di Piala Dunia U-17 2025. (Instagram/@mat_baker09)
Baca 10 detik
  • Mathew Baker menegaskan Timnas U-17 Indonesia belum menyerah setelah kalah 1-3 dari Zambia.

  • Ia siap menghadapi Brasil tanpa rasa takut dan menjadikannya tantangan besar.

  • Baker percaya Indonesia punya potensi besar untuk menyaingi negara kuat seperti Brasil di masa depan.

Suara.com - Tak ada waktu untuk meratapi kekalahan. Itulah pesan yang dikirimkan oleh bek Timnas U-17 Indonesia, Mathew Baker, usai timnya takluk 1-3 dari Zambia di laga pembuka Grup H Piala Dunia U-17 2025.

Dengan tatapan lurus ke depan, ia menegaskan perjuangan timnya masih jauh dari kata usai dan siap menantang raksasa berikutnya yaitu Brasil.

Meskipun sempat unggul lebih dulu lewat gol Zahaby Gholy, Garuda Asia harus mengakui comeback Zambia.

Rasa kecewa jelas menyelimuti skuad, namun Mathew Baker memastikan mental tim tidak akan runtuh.

Ia mengirimkan pesan tegas bahwa Garuda Asia tidak akan silau dengan nama besar Brasil yang akan mereka hadapi pada 7 November mendatang.

Pemain Melbourne City FC ini mengakui bahwa timnya belum melakukan analisis mendalam terhadap Brasil, sebuah pendekatan yang menunjukkan fokus mereka untuk menghadapi satu laga pada satu waktu.

“Kami belum mempelajari banyak hal mengenai Brasil. Kami melangkah laga demi laga,” ujar Mathew Baker sebagaimana dikutip dari Instagram FIFAplus, Rabu (5/11/2025).

Meski begitu, ia sadar betul level lawan yang akan dihadapi. Brasil, dengan empat gelar juara di genggaman, adalah negara adidaya di sepak bola.

Alih-alih gentar, Mathew Baker justru melihatnya sebagai sebuah tantangan untuk dilawan.

Baca Juga: Lupakan Euforia Usai Menang Telak, Brasil Tatap Serius Timnas Indonesia U-17

“Saya tahu bahwa nanti akan menjadi laga besar,” kata Mathew Baker.

“Brasil adalah negara sepakbola yang besar dan kami menyadari hal itu. Dan, kami akan mencoba untuk melawannya karena ini sepakbola. Jadi, apapun bisa terjadi,” ucapnya lagi.

Pemain keturunan Indonesia-Australia ini bahkan menolak menjadikan peringkat FIFA sebagai tolok ukur kekuatan. Baginya, di atas lapangan, semua bisa terjadi.

“Hanya karena mereka berada di peringkat yang lebih tinggi daripada kami sehingga kami bisa mengatakan mereka lebih baik daripada kami. Tidak masalah, apapun bisa terjadi,” jelas Baker.

Lebih dari sekadar gertakan, pernyataan Baker memancarkan keyakinan pada potensi yang dimiliki skuad Garuda Asia.

Ia percaya dengan mentalitas yang tepat, Indonesia suatu saat nanti bisa berdiri sejajar dengan kekuatan sepak bola dunia.

Load More