Bola / Bola Indonesia
Kamis, 06 November 2025 | 10:32 WIB
Timnas Indonesia U-17 Kontra Brasi: Adu Taktik Dudu Patetuci vs Nova Arianto [fifa.com]
Baca 10 detik
  • Timnas Indonesia U-17 berada dalam kondisi kurang menguntungkan setelah kalah 1-3 dari Zambia
  • Indonesia diasuh Nova Arianto yang mengutamakan disiplin pertahanan dan serangan balik cepat (formasi 5-4-1)
  • Sedangkan Brasil di bawah Dudu Patetuci mengusung strategi ofensif agresif (4-2-3-1) dengan tekanan tinggi, kombinasi umpan cepat, dan pergerakan sayap.

Suara.com - Timnas Indonesia U-17 akan berhadapan dengan Brasil U-17 pada laga lanjutan Grup H Piala Dunia U-17 2025.

Pertandingan ini digelar di Lapangan 7 Aspire Zone, Ar-Rayyan, Qatar, pada Jumat (7/11/2025) malam WIB.

Brasil datang dengan kepercayaan diri tinggi setelah menang besar 7-0 atas Honduras pada laga pertama.

Sementara Timnas Indonesia U-17 harus menerima kekalahan 1-3 dari Zambia, membuat posisi mereka kurang menguntungkan.

Pelatih Timnas Indonesia U-17, Nova Arianto. (Dok. PSSI)

Pertemuan ini bukan sekadar adu kualitas pemain, tetapi juga duel strategi dua pelatih yang kontras.

Di kubu Garuda Muda ada Nova Arianto, pelatih muda dengan pengalaman sebagai tangan kanan Shin Tae-yong.

Nova telah membawa Indonesia lolos ke Piala Dunia U-17 setelah tampil impresif di Piala Asia U-17 2025.

Ia dikenal mengusung formasi 5-4-1 dengan penekanan pada disiplin bertahan dan transisi cepat.

Pendekatan Nova sangat menekankan aspek fisik, mental, dan pemahaman struktur permainan.

Baca Juga: Piala Dunia U-17: 3 Momen Timnas Indonesia yang Bikin Gemas di Laga Kontra Zambia

Menghadapi Brasil, Nova kemungkinan besar akan mengandalkan pertahanan rapat dan eksploitasi serangan balik.

Di sisi lain, Brasil diperkuat pelatih berpengalaman Dudu Patetuci yang punya rekam jejak mentereng.

Pelatih Dudu Patetuci mewaspadai Timnas Indonesia U-17 di Piala Dunia U-17 2025. [Dok. IG selecaodebase]

Dudu sukses membawa Brasil U-17 menjuarai Piala Amerika Selatan U-17 2025 dengan catatan nyaris sempurna.

Ia gemar menerapkan formasi ofensif 4-2-3-1 yang sangat agresif dalam menekan area lawan.

Serangan Brasil cenderung bertumpu pada kombinasi umpan cepat, pergerakan sayap, dan penyelesaian klinis.

Kemenangan 7-0 atas Honduras menjadi bukti efektivitas sistem yang diterapkan Dudu.

Load More