Bola / Bola Indonesia
Kamis, 13 November 2025 | 13:39 WIB
Jayden Holtman (Soccrates Images)
Baca 10 detik
  • Jayden Holtman, bek PEC Zwolle U-19, punya darah keturunan Maluku-Surabaya.

  • Bek 16 tahun setinggi 181 cm ini berpotensi perkuat Timnas Indonesia melalui naturalisasi.

  • Holtman telah promosi ke tim U-19 dan menjadi pemain kunci di pertahanan PEC Zwolle.

Suara.com - Dunia sepak bola Indonesia kembali dihebohkan dengan munculnya prospek baru dari kancah Eropa untuk calon pemain Timnas Indonesia.

Jayden Holtman adalah nama defender menjanjikan yang saat ini tengah meniti karir profesional di Belanda. Dia bisa jadi pemain keturunan yang dinaturalisasi kelak.

Pemain dengan tinggi badan ideal 181 cm ini merupakan aset penting bagi tim junior di salah satu klub elite, yakni PEC Zwolle U-19.

Lahir di Zwolle pada 16 Oktober 2008, Holtman dikenal sebagai bek modern dengan keunggulan fisik dan kecerdasan dalam membaca alur permainan.

Kemampuan serbagunanya memungkinkannya bermain secara efektif di posisi bek kanan (right-back) dan juga bek tengah (centre-back).

Pemain berusia 16 tahun ini ternyata memiliki ikatan emosional yang kuat dengan Indonesia.

Jalur keturunan Indonesia mengalir deras dari garis ayah Holtman, yang merujuk pada neneknya.

Nenek Jayden lahir di kota Pahlawan, Surabaya, tepatnya pada tahun 1951.

Meskipun demikian, keluarga besarnya berasal dari wilayah Maluku Tengah, mencakup daerah sekitar Pulau Seram.

Baca Juga: Pemain Keturunan Surabaya Percepat Pesta Pernikahan Demi Bisa Bela Timnas

Hal ini disampaikannya secara langsung: “Iya, saya keturunan Indonesia dari sisi ayah. Nenek saya lahir di Surabaya tapi berasal dari keluarga Maluku,” ujar Jayden dikutip dari unggahan akun @futboll.indonesiaa.

Keluarga Holtman dari sisi neneknya memiliki marga Hatumena, sebuah marga tua asal Maluku yang dikenal memiliki banyak diaspora di berbagai belahan dunia.

Saat ini, status Jayden Holtman masih Warga Negara Belanda dan belum memiliki paspor Merah Putih.

Holtman memulai perjalanan sepak bolanya di usia sangat belia, yakni enam tahun.

Klub yang menjadi pijakan awalnya adalah FC Dalfsen dan SV Zwolle, klub-klub lokal di wilayahnya.

Sejak saat itu, ia memilih untuk bergabung dan dibina di akademi PEC Zwolle, tim yang berkompetisi di kasta tertinggi liga Belanda, Eredivisie.

Load More