Bola / Bola Indonesia
Selasa, 25 November 2025 | 13:51 WIB
Ruben Amorim resah usai Manchester United kalah dari 10 pemain Everton. Ia takut inkonsistensi musim lalu kembali menghantui dan menilai MU jauh dari level ideal. [Tangkap layar X]
Baca 10 detik
  • MU tumbang 0-1 dari Everton yang bermain dengan 10 pemain sejak menit ke-13.
  • Amorim mengaku takut masa kelam musim lalu terulang dan menilai MU masih jauh dari level papan atas.
  • Sikap juang Everton justru membuatnya iri dan meminta pemain MU menunjukkan intensitas serupa.

Suara.com - Manchester United kembali diterpa kegelisahan setelah gagal memanfaatkan momentum kebangkitan mereka dalam lima laga terakhir.

Kekalahan 0-1 dari Everton di Old Trafford, padahal lawan tampil dengan 10 pemain sejak menit ke-13, membuat Ruben Amorim kembali dihantui bayangan musim lalu.

Hasil ini terasa menjadi kemunduran bagi Setan Merah, sebab kemenangan seharusnya bisa membawa mereka naik ke zona Liga Champions.

Namun justru Everton yang pulang dengan tiga poin, meski Idrissa Gueye diganjar kartu merah karena menampar rekan setimnya, Michael Keane.

Selepas laga, Amorim tidak menutupi kekecewaannya. Pelatih asal Portugal itu menilai performa timnya memang layak dihukum.

Bahkan di tengah tren positif sebelumnya, ia tetap merasa belum tenang dengan perkembangan skuad MU.

“Kami belum sampai, bahkan tidak mendekati titik yang seharusnya untuk bersaing di posisi terbaik liga,” ujar Amorim dikutip dari ESPN.

“Dalam lima pekan ini semua orang memuji perkembangan kami. Saya selalu mengatakan hal yang sama. Kami bahkan belum mendekati momen di mana seharusnya klub ini berada.”

Ia menambahkan kekhawatirannya terkait potensi kemunduran performa.

Baca Juga: Hasil Premier League: Manchester United Dipermalukan 10 Pemain Everton di Old Trafford

“Saya merasa takut kembali ke perasaan musim lalu. Itu adalah kekhawatiran terbesar saya.”

Tidak berhenti di situ, Amorim mengaku iri melihat semangat juang Everton—meski energi itu justru memicu insiden yang membuat Gueye diusir wasit.

“Bertarung itu bukan hal buruk,” tegasnya.

“Bertarung bukan berarti mereka tidak saling menyukai."

"Bertarung berarti ketika kamu kehilangan bola, saya akan melawanmu karena kalau tidak, kami akan kebobolan. Itulah yang saya rasakan ketika menonton.”

Ia berharap respons serupa muncul dari para pemainnya ketika kembali ke pusat latihan Carrington.

Load More