Bola / Bola Indonesia
Rabu, 26 November 2025 | 13:24 WIB
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Erick Thohir, akhirnya angkat bicara terkait target medali perak yang ditetapkan PSSI untuk Timnas Indonesia U-22 di cabang olahraga sepak bola putra SEA Games 2025.  [ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/foc]
Baca 10 detik
  • Menpora Erick Thohir menegaskan target medali perak Timnas U-22 SEA Games 2025 ditetapkan oleh PSSI, bukan dirinya.
  • Target medali yang diusulkan setiap cabang olahraga menjadi bahan evaluasi perkembangan olahraga nasional ke depan.
  • Setiap cabang olahraga bertanggung jawab atas target yang ditetapkan, terutama terkait pertanggungjawaban penggunaan anggaran.

Suara.com - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Erick Thohir, akhirnya angkat bicara terkait target medali perak yang ditetapkan PSSI untuk Timnas Indonesia U-22 di cabang olahraga sepak bola putra SEA Games 2025

Keputusan tersebut menuai perhatian publik karena Garuda Muda berstatus sebagai juara bertahan setelah meraih medali emas pada SEA Games 2023 di Kamboja.

Erick menegaskan bahwa penentuan target berasal dari masing-masing cabang olahraga (cabor), bukan keputusan sepihak dari dirinya sebagai Menpora.

"Dari tim evaluasi kemarin berbagai cabor mengusulkan target medalinya. Sebagai menpora saya bilang silakan cabor memastikan targetnya," kata Erick Thohir.

Ia menambahkan bahwa target yang ditetapkan akan menjadi bahan penilaian untuk perkembangan olahraga nasional ke depan.

"Tetapi ini jadi bahan evaluasi untuk depan, gitu kan. Jadi ada cabor yang bilang medali perunggu, perak, dan emas, ya welcome saja. Bukan saya menentukan, jangan dibalik."

"Nah, dari situ, kalau cabor-cabor ini misalnya yang medali perunggu, tidak dapat, itu jadi bahan evaluasi. Kalau misalnya sepak bola, kemarin bicara medali perak, dapat emas. Kan bagus, gitu," ucapnya.

Erick menjelaskan bahwa setiap cabor wajib bertanggung jawab atas target yang mereka tetapkan, terutama terkait penggunaan anggaran.

"Tetapi ini kan semua bahan evaluasi. Ya, jadi itu yang kita dorong supaya cabor-cabor bertanggung jawab dengan targetnya, apalagi kita sedang membuka roadmap 17 cabor unggulan, gitu," jelasnya.

Baca Juga: Erick Thohir Minta Penunjukkan Nova Arianto Tak Diperdebatkan Lagi

Perbedaan alokasi dana menjadi salah satu pertimbangan penting agar tidak terjadi penyamarataan yang justru merugikan atlet.

"Sebab, masing-masing cabor dan atlet punya konsekuensi pendanaan yang berbeda. Nah, itu jangan nanti disamaratakan jadi masalah. Pasti kan atletnya, gitu," ia menambahkan.

Sebelumnya, Erick mengumumkan bahwa Indonesia mengirimkan 996 atlet untuk mengikuti 48 cabang olahraga di SEA Games 2025 yang berlangsung pada 9–20 November 2025.

Untuk sepak bola putra, Timnas Indonesia U-22 tergabung di Grup C bersama Singapura, Myanmar, dan Filipina.

Skuad besutan Indra Sjafri itu dijadwalkan bertolak ke Thailand pada Kamis, 27 November 2025, dengan peluang diperkuat pemain terbaik termasuk dari diaspora.

Garuda Muda kini memikul ekspektasi tinggi untuk mempertahankan gelar juara, meskipun target resmi yang ditetapkan adalah medali perak.

Load More