Bola / Bola Indonesia
Kamis, 27 November 2025 | 12:35 WIB
Timnas Indonesia (AFC)
Baca 10 detik
  • PSSI sedang seleksi lima calon pelatih Timnas Indonesia.

  • Keputusan pelatih baru ada di tangan Komite Eksekutif PSSI.

  • Fokus utama adalah kualitas, target, dan negosiasi gaji.

Suara.com - PSSI tengah menjalankan proses pemilihan nakhoda baru untuk Timnas Indonesia. Meski belum memberikan identitas kandidat, mekanisasi kini mulai dijelaskan secara terbuka.

Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali menyampaikan bahwa ada lima calon pelatih yang sedang diproses. Namun, untuk saat ini nama-nama tersebut masih dirahasiakan karena berada dalam tahap penjajakan.

Prosedur awal dimulai dengan proses pencarian dan penilaian mendalam terhadap kandidat yang dianggap sesuai dengan kebutuhan Timnas Indonesia.

Penggodokan dilakukan oleh Direktur Teknik PSSI dan Badan Tim Nasional yang saat ini dipimpin Alexander Zwiers dan Sumardji.

Setelah nama-nama yang dianggap layak ditemukan, tahapan berikutnya adalah proses wawancara. Baik Sumardji maupun Zwiers dipercaya untuk melakukan sesi tersebut dan kemudian menyusun laporan resmi.

Laporan hasil evaluasi tersebut nantinya akan dibawa ke Komite Eksekutif (Exco) PSSI yang beranggotakan 15 orang, termasuk Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.

"Kan, nunggu dari Pak Mardji. Jadi Pak Mardji mau wawancara dan menominasikan. Lalu itu kita minta dibawa ke rapat Exco, kan statutanya begitu," kata Amali di Stadion Madya, Jakarta, Rabu (26/11/2025).

Ia menyatakan bahwa ketentuan ini merujuk pada statuta PSSI.

"Kan, kalian sudah baca statuta, kan? Yang huruf L itu. Bahwa komite eksekutif, salah satu kewenangannya adalah menentukan pelatih tim nasional. Nah itu saja. Kami jalani itu saja."

Baca Juga: Media Vietnam Kaget, Calon Pelatih Timnas Indonesia Punya Pengakuan Mengejutkan

Dalam rapat Exco, segala aspek akan dibahas, termasuk besaran gaji yang diminta para calon pelatih. Dari forum ini nantinya diputuskan sosok yang akan resmi menangani Timnas Indonesia.

Menurut Amali, keputusan biasanya tidak sampai memerlukan voting atau pemungutan suara, karena Exco sering mencapai kata setuju dalam satu pandangan .

"Misalnya, kalau permintaannya terlalu mahal dan federasi tidak mampu, kan tidak boleh juga kita maksa. Jadi sesuai dengan kemampuan kita, tapi kualitas juga kami minta."

Ia menegaskan bahwa yang terpenting adalah mengesankan calon pelatih dalam memenuhi target yang ditentukan federasi.

"Kami enggak mau voting-voting. Yang penting targetnya jelas. Nanti ini orang bisa memenuhi target atau enggak. Kami enggak macam-macam begitu," pungkasnya.

Load More