Bola / BolaTaiment
Kamis, 27 November 2025 | 15:12 WIB
Gerard Pique mengajar di Harvard. (X/KingsLeague)
Baca 10 detik
  • Gerard Pique, mantan bek Barcelona, menjadi pengajar tamu di Universitas Harvard membahas model bisnis Kings League.
  • Kings League, liga sepak bola tujuh lawan tujuh yang didirikan Pique, mencatat pendapatan 20 juta euro tahun pertama.
  • Kompetisi yang mulai digelar Januari 2023 ini telah berkembang pesat menjadi ajang internasional di beberapa negara.

Suara.com - Mantan bek Barcelona, Gerard Pique, kembali membuat kejutan setelah tampil sebagai pengajar tamu di Universitas Harvard, Amerika Serikat.

Bersama peneliti asal Spanyol, David Moreno, Pique hadir untuk membahas model pengembangan Kings League, kompetisi sepak bola tujuh lawan tujuh yang ia dirikan dan kini berkembang sangat pesat.

Menurut data dari Palco23, platform yang berfokus pada analisis bisnis olahraga, Kings League mencatat pendapatan sekitar 20 juta euro pada tahun pertamanya.

Para analis menilai keberhasilan kompetisi ini didorong oleh konsep yang inovatif, narasi inspiratif, serta keterlibatan komunitas yang sangat kuat.

Liga yang menggunakan lapangan rumput sintetis ini pertama kali digelar pada 1 Januari 2023.

Dalam waktu singkat, Kings League berkembang dari sekadar liga di Spanyol menjadi ajang internasional yang mencakup kompetisi putra dan putri di Spanyol dan Meksiko, serta liga putra di Brasil, Prancis, Italia, Jerman, Timur Tengah, Afrika Utara, hingga segera hadir di Amerika Serikat.

Dalam sesi presentasinya di Harvard, Pique pun mengaku merasa bangga bisa berbagi ilmu di kampus sekelas Universitas Harvard.

“Merupakan sebuah kehormatan bagi Kings League untuk dianalisis oleh institusi yang sangat dihormati seperti Harvard Business School," kata Pique, dikutip dari Tribal Football.

"Tujuan kami adalah memperkenalkan kembali sepak bola kepada generasi baru, dan kami sangat bangga dengan apa yang telah kami capai dalam tiga tahun. Studi kasus ini menjadi bukti dari dampak yang telah kami buat," imbuhnya.

Baca Juga: Belajar dari Spanyol, Legenda Timnas Spanyol Ungkap Cara Indonesia Lolos ke Piala Dunia

Pique sendiri bukan sosok baru di kampus bergengsi tersebut. Pada 2017, ia pernah mengikuti program pelatihan singkat selama empat hari di Harvard.

Sejak gantung sepatu, mantan pemain tim nasional Spanyol itu lebih fokus mengembangkan berbagai bisnis melalui perusahaannya, Kosmos Global Holding.

Selain membangun Kings League, Pique juga membeli sebagian saham FC Andorra yang bermain di kompetisi kasta bawah Spanyol, terjun ke industri esports, serta mengelola hak penyelenggaraan Davis Cup untuk cabang olahraga tenis.

Load More