Banyak Trofi tapi Sering Dipecat! Ini Rapor Plus Minus Van Bronckhorst, Calon Pelatih Timnas Indonesia. [Instagram Giovanni van Bronckhorst]
Baca 10 detik
- Giovanni van Bronckhorst menjadi kandidat kuat pelatih Timnas Indonesia, dikuatkan sinyal dari PSSI dan media Eropa.
- Keunggulan utamanya meliputi koleksi trofi signifikan dan penerapan filosofi menyerang modern yang dinilai cocok.
- Kelemahannya mencakup inkonsistensi tim di akhir musim dan riwayat sering menerima pemecatan dari klub sebelumnya.
Suara.com - Bursa pelatih Timnas Indonesia semakin mengerucut pada satu nama besar: Giovanni van Bronckhorst.
Sinyal kuat datang dari Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali, yang menyebut akan ada wawancara di Eropa, hingga laporan media Inggris dan Belanda yang kompak mengaitkan namanya dengan skuad Garuda.
Namun, di balik nama besarnya sebagai legenda Belanda dan asisten pelatih Liverpool saat ini, Van Bronckhorst bukanlah sosok yang tanpa cela.
Ada kilau prestasi, tapi ada juga noda dalam karier kepelatihannya.
Lantas, apa saja plus minus dari pelatih berdarah Maluku ini jika benar-benar menukangi Timnas Indonesia?
Kelebihan: Banyak Trofi & Filosofi Menyerang
- Pengalaman & Koleksi Gelar: Rekam jejak Gio di level klub Eropa sangat mentereng. Bersama Feyenoord, ia mempersembahkan lima trofi, termasuk gelar juara Eredivisie. Di Rangers, ia membawa pulang Piala Skotlandia, dan di Besiktas ia menyumbang Piala Super Turki. Mentalitas juaranya tak perlu diragukan.
- Filosofi Modern yang Cocok: Gaya mainnya dengan formasi 4-3-3 atau 4-2-3-1 sangat mengandalkan serangan sayap cepat dan pressing tinggi. Filosofi ini dinilai cocok dengan karakter pemain Indonesia dan tidak jauh berbeda dengan fondasi yang sudah dibangun Shin Tae-yong.
- Adaptasi Level Tertinggi: Pengalamannya menjadi asisten Arne Slot di Liverpool memberinya wawasan taktik terkini dari liga paling kompetitif di dunia, Premier League.
Kekurangan: Penyakit 'Habis Bensin' & Hantu Pemecatan
- Sering Kehabisan Bensin: Satu pola yang mengkhawatirkan dari tim asuhan Gio adalah inkonsistensi. Skuadnya kerap tampil garang di awal namun "habis bensin" di tengah jalan, yang berujung pada rentetan hasil buruk.
- Akrab dengan Pemecatan: Akibat tren negatif tersebut, hampir semua petualangannya di klub berakhir dengan surat pemecatan. Ini menjadi tanda tanya besar mengenai kemampuannya menjaga stabilitas tim dalam jangka panjang.
- Rekor Buruk di Asia: Pengalaman satu-satunya di Asia bersama Guangzhou R&F (China) adalah bencana. Dari 23 laga, ia menelan 11 kekalahan. Statistik ini menjadi peringatan bahwa sukses di Eropa belum tentu bisa langsung disalin ke sepak bola Asia.
Komentar
Berita Terkait
-
Duet Marselino-Rafael Struick, Senjata Baru Garuda Muda Rebut Emas SEA Games 2025
-
PSSI Blak-blakan Soal Ivar Jenner dan Marselino Ferdinan Belum Gabung Timnas Indonesia U-22
-
Mundurnya Kamboja Beri Keuntungan Tak Terduga bagi Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2025
-
Selamat Datang Dua Pemain Keturunan, Timnas Indonesia U-22 Semakin Kuat Jelang SEA Games 2025
Terpopuler
- 6 HP 5G Paling Murah di Bawah Rp 4 Juta, Investasi Terbaik untuk Gaming dan Streaming
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 29 November: Ada Rivaldo, Ribuan Gems, dan Kartu 110-115
- Bercak Darah di Pohon Jadi Saksi Bisu, Ini Kronologi Aktor Gary Iskak Tewas dalam Kecelakaan Maut
- 5 Shio Paling Beruntung Hari Ini Minggu 30 November 2025, Banjir Hoki di Akhir Bulan!
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
Pilihan
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Tetap Kokoh di Pasar Asia
-
Menteri UMKM Sebut Produk Tak Bermerek Lebih Berbahaya dari Thrifting: Tak Terlihat tapi Mendominasi
-
Telkom Siapkan Anak Usaha Terbarunya infraNexia, Targetkan Selesai pada 2026
-
Ironi di Kandang Sendiri: UMKM Wajib Sertifikasi Lengkap, Barang China Masuk Bebas?
-
Gubernur BI : Tiga Kunci Ini Bisa Bikin Indonesia Meroket di 2026, Apa Saja?
Terkini
-
Duet Marselino-Rafael Struick, Senjata Baru Garuda Muda Rebut Emas SEA Games 2025
-
Scott McTominay Dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Serie A 2024/2025
-
Persik Kediri Lelang Jersey untuk Korban Bencana Sumatera: Persib hingga Persija Kapan Nyusul?
-
Pelatih Timnas Vietnam U-22 Was-was Jelang Hadapi Laos di SEA Games 2025
-
PSSI Blak-blakan Soal Ivar Jenner dan Marselino Ferdinan Belum Gabung Timnas Indonesia U-22
-
Sergio Ramos Ingin Kembali ke Eropa, Gabung Juventus?
-
Pelatih Malaysia U-22 Khawatir 'Kutukan Laga Perdana' Kembali Terulang di SEA Games 2025
-
FIFPro Kecam FIFA, Bela 7 Pemain Keturunan 'Palsu' Timnas Malaysia
-
Mundurnya Kamboja Beri Keuntungan Tak Terduga bagi Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2025
-
Erling Haaland Bisa Jadi Pencetak Gol Terbanyak Sepanjang Masa, tapi Mustahil Kalahkan Zidane