Bola / Bola Indonesia
Jum'at, 05 Desember 2025 | 19:28 WIB
Berlapis Emas, Ini Makna Trofi Soekarno Cup. [Dok. Istimewa]
Baca 10 detik
  • Liga Kampung Soekarno Cup II dibuka di Bali pada 5 Desember 2025, menampilkan trofi berlapis emas murni rancangan M. Prananda Prabowo.
  • Turnamen ini bertujuan menjaring pesepak bola U-17 sebagai sarana penguatan ideologi dan kecintaan terhadap sepak bola rakyat.
  • Soekarno Cup pertama kali diadakan tahun 2023 di Jakarta, bahkan mencetak Rekor MURI melalui dribel serentak.

Suara.com - Liga Kampung Soekarno Cup II 2025 resmi dibuka di Bali pada Jumat (5/12/2025), dan sejak upacara pembukaan, satu hal langsung mencuri perhatian: Trofi Soekarno Cup—sebuah piala berlapis emas murni dengan desain yang disebut penuh filosofi . 

Ketua Panitia Soekarno Cup 2025, I Made Agus Mahayastra, menegaskan bahwa kehadiran piala tersebut bukan sekadar simbol kemenangan, melainkan pesan besar bagi generasi muda yang sedang ditempa melalui kompetisi ini.

“Sepak bola mengajarkan kita arti perjuangan, disiplin, dan kekompakan. Tidak ada kemenangan yang diraih sendirian; semuanya lahir dari kerja sama sebagai satu tim,” ujar Agus.

Agus menambahkan bahwa pesan tersebut menjadi semakin relevan karena turnamen ini dirancang untuk menjaring pesepak bola U-17 atau kelahiran 2008 dari delapan regional terbaik di Indonesia. 

“Soekarno Cup bukan sekadar ajang olahraga, tetapi gerakan kebudayaan dan penguatan ideologi untuk menghidupkan kembali kecintaan Bung Karno terhadap sepak bola sebagai olahraga rakyat dan sarana pemersatu bangsa,” jelasnya.

Menurut Agus, Bung Karno selalu memposisikan sepak bola sebagai medium pembentukan karakter, disiplin, serta solidaritas nasional.

Trofi yang tampil dengan tekstur unik dan kilauan emas ini segera menjadi pusat perhatian begitu diangkat tinggi dalam seremoni pembukaan. 

Piala tersebut merupakan hasil rancangan M. Prananda Prabowo, yang dikenal detail dan sangat peduli pada pembangunan karakter bangsa. 

Ia merancang trofi ini sebagai representasi bahwa semangat para pemuda Indonesia adalah “emas murni” yang terus menggerakkan bangsa ke depan.

Baca Juga: Debut di Indonesia, Marcos Reina Tertantang Bawa Persik Kediri Bersaing di BRI Super League

“Saya takjub dan tergetar ketika pertama kali memegang trophy yang disain khusus oleh Mas Prananda,” kata Hasto Kristiyanto, Sekjen PDIP. 

“Di dalamnya terkandung tekad mengukir prestasi melalui kedua tangan yang begitu kokoh memegang bola dunia. Ini simbol perjuangan dan keteguhan menggapai prestasi. Kedua tangan tersebut berakar pada Gelora Bung Karno yang menggambarkan spirit Games of the New Emerging Forces.”

“Prestasi yang dicapai untuk Indonesia dan dunia, mengakar kuat pada sejarah bangsa Indonesia yang bertekad menjadi pemimpin diantara bangsa-bangsa di dunia, termasuk melalui olahraga. Filosofi trophy itulah yang saya baca dari karya Mas Prananda,” ujar Hasto.

Sebelum kickoff, momen penyerahan trofi dilakukan oleh Tim Banteng Bali sebagai juara bertahan Soekarno Cup 2023. 

Didampingi Sekretaris DPD PDIP Bali, I Gusti Ngurah Jaya Negara, trofi itu diserahkan kepada Ketua Panitia sebagai simbol dimulainya kompetisi edisi 2025.

Sejarah Singkat Soekarno Cup

Load More