Bola / Bola Indonesia
Senin, 08 Desember 2025 | 17:20 WIB
Kolase foto Giovanni van Bronckhorst dan John Heitinga yang disebut-sebut sebagai calon pelatih Timnas Indonesia. [Istimewa]
Baca 10 detik
  • Kursi pelatih kepala timnas Indonesia kosong setelah kontrak Patrick Kluivert berakhir, memicu berbagai spekulasi.
  • John Heitinga muncul sebagai kandidat kuat setelah mengikuti akun media sosial terkait timnas Indonesia.
  • PSSI terbuka opsi pelatih Asia, sementara Heitinga dinilai cocok karena memiliki darah keturunan Indonesia.

Suara.com - Kursi pelatih kepala Timnas Indonesia masih kosong dan membuat banyak spekulasi bermunculan soal siapa sosok yang paling tepat menangani skuad Garuda.

Setelah berakhirnya kerja sama dengan Patrick Kluivert, berbagai nama mulai dikaitkan dengan posisi tersebut.

Kandidat yang beredar pun cukup beragam, terutama pelatih berdarah Belanda yang dinilai punya hubungan kuat dengan sepak bola Indonesia.

Ketua Umum PSSI Erick Thohir juga menegaskan masih membuka ruang untuk berbagai opsi, termasuk pelatih top Asia.

Namun satu nama baru yang muncul dan langsung mencuri perhatian adalah John Heitinga.

Media Belanda, VoetbalPrimeur, menilai gerak-gerik Heitinga di media sosial bukanlah kebetulan.

Heitinga diketahui mulai mengikuti beberapa akun terkait timnas Indonesia.

Langkah ini dinilai sebagai sinyal bahwa ia terbuka dengan peluang melatih di Tanah Air.

VoetbalPrimeur menulis bahwa mantan bek tersebut mengikuti akun timnas, presiden federasi, dan penasihat Jordi Cruijff secara bersamaan.

Baca Juga: Timnas Indonesia U-22 Bertabur Pemain Bintang, Hokky Caraka Jawab Keraguan Fans Soal Medali Emas

Hubungan Indonesia dan Belanda memang sangat kuat dalam sepak bola.

Banyak pemain keturunan lahir di Belanda dan kini memperkuat timnas.

Heitinga pun memiliki darah Indonesia dari sang ayah dan beberapa kali berkunjung ke Tanah Air sebelumnya.

Situasi ini membuat Heitinga dianggap cocok dengan keinginan PSSI yang ingin pelatih memiliki kedekatan budaya.

Saat ini Heitinga juga sedang tidak melatih setelah meninggalkan Ajax karena hasil yang mengecewakan.

Karena itu, pergerakannya di media sosial dianggap sebagai sinyal terbuka untuk bekerja sama.

Load More