Bola / Bola Indonesia
Selasa, 09 Desember 2025 | 07:56 WIB
Pelatih kepala Timnas Indonesia U-22 Indra Syafri memberikan instruksi kepada pemainnya pada pertandingan babak penyisihan Grup C Sepak Bola SEA Games 2025 di The 700th Anniversary of Chiang Mai Stadium, Chiang Mai, Thailand, Senin (8/12/2025). [ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/nym]
Baca 10 detik
  • Kekalahan dari Filipina 0-1 menjepit peluang Indonesia U-22 di SEA Games 2025.

  • Indonesia wajib menang besar lawan Myanmar dan berharap pesaing runner-up kalah.

  • Nasib Garuda Muda menuju semifinal sangat tipis, bergantung hasil tim lain.

Suara.com - Timnas Indonesia U-22 berada dalam situasi yang amat menantang dalam upayanya meraih tiket ke babak semifinal turnamen sepak bola SEA Games 2025.

Hasil minor pada pertandingan kedua Grup C, di mana Indonesia U-22 dipaksa menyerah dengan skor 0-1 di tangan Filipina U-22, telah mempersempit peluang lolos mereka.

Pertemuan antara Filipina U-22 melawan Indonesia U-22 berlangsung sengit pada hari Senin, 8 Desember 2025, bertempat di Stadion 700th Anniversary, Chiang Mai, Thailand, sebagai bagian dari matchday 2 Grup C.

Meskipun datang dengan semangat juang yang tinggi, tim asuhan pelatih Indra Sjafri tidak mampu mengatasi permainan lawan dan akhirnya harus mengakui keunggulan Filipina 0-1.

Kekalahan ini secara signifikan mengancam kelanjutan perjuangan Timnas Indonesia U-22 menuju fase gugur turnamen, terutama karena klasemen kini menjadi lebih kompleks.

Kekalahan dari Filipina telah memaksa Timnas Indonesia mengalihkan seluruh perhatian dan harapan mereka pada skema lolos melalui jalur peringkat dua terbaik dari semua grup.

Berdasarkan aturan yang berlaku dalam kompetisi ini, tim yang menjadi runner-up di Grup A, Grup B, dan Grup C akan dikelompokkan dalam satu klasemen mini.

Hanya satu tim yang berhasil menempati posisi teratas dari klasemen khusus para runner-up inilah yang akan mendapatkan hak untuk mendampingi ketiga juara grup melaju ke babak semifinal.

Saat ini, posisi Indonesia U-22 di klasemen sementara para runner-up sedang tidak menguntungkan karena baru mengantongi hasil satu kemenangan dan satu kekalahan.

Baca Juga: Kapten Timnas Basket Indonesia Sudah Tak Sabar Bertanding di SEA Games 2025

Keadaan ini menjadikan pertandingan terakhir melawan Myanmar U-22 sebagai penentu hidup atau mati bagi tim asuhan Indra Sjafri.

Mereka tidak hanya dituntut untuk memenangkan laga krusial tersebut, tetapi juga diwajibkan untuk meraih margin gol yang besar.

Hal ini penting dilakukan guna memperbaiki selisih gol yang memburuk setelah kekalahan tipis dari Filipina.

Tantangan bagi Timnas Indonesia U-22 tidak hanya datang dari performa mereka sendiri, melainkan juga harus bersaing dengan hasil dari grup-grup lain.

Skuad Garuda Muda kini harus menaruh harapan agar para runner-up dari Grup A dan Grup B tidak berhasil meraih kemenangan pada pertandingan terakhir mereka.

Data terkini menunjukkan bahwa klasemen sementara tim peringkat dua terbaik dipimpin oleh Vietnam dengan perolehan 3 poin.

Load More