Bola / Liga Inggris
Selasa, 09 Desember 2025 | 11:06 WIB
Mohamed Salah saat masih bermain di Chelsea [Instagram]
Baca 10 detik
  • Mohamed Salah mengungkapkan ketidakpuasan mengenai perlakuan klub dan hubungannya dengan Arne Slot usai laga kontra Leeds.
  • Jamie Carragher mengkritik keras wawancara Salah yang dianggap terencana dan sengaja dilakukan saat situasi klub sedang terpuruk.
  • Carragher menilai ego Salah merugikan tim, membandingkannya dengan pemain bintang lain yang tetap membutuhkan dukungan kolektif.

Suara.com - Situasi Liverpool memanas setelah Mohamed Salah melontarkan wawancara kontroversial usai laga melawan Leeds United akhir pekan lalu.

Salah menuding klub telah menyingkirkannya, ia juga mengaku tak lagi punya hubungan dengan Arne Slot. Pemain asal Mesir itu juga merasa diperlakukan tidak adil karena kembali duduk di bangku cadangan.

Pernyataan itu langsung memicu kemarahan legenda Liverpool, Jamie Carragher. Ia menyebut tindakan Salah sangat memalukan. Carragher menyebut bahwa Salah dengan sengaja menunggu waktu terburuk untuk menyerang klub.

“Saya pikir itu memalukan. Ia tahu apa yang ia lakukan,” ujar Carragher dilansir dari Mailonline.

“Salah hanya empat kali berhenti di mixed zone selama delapan tahun. Itu selalu terencana dengan agen untuk memberikan dampak maksimal—dan kali ini, untuk membuat situasi klub makin kacau.”

Liverpool Resmi Tendang Mohamed Salah Jelang Lawan Inter Milan, Klub Arab Semringah [Instagram]

Carragher menilai wawancara itu bukan luapan emosi spontan, melainkan langkah yang sengaja dipersiapkan. Menurutnya, Salah memilih momen setelah Liverpool kebobolan gol telat dan meraih hasil buruk agar kritiknya terasa lebih menghantam.

“Liverpool sedang terpuruk. Para suporter frustrasi, klub berada dalam tekanan, dan ia memilih waktu itu untuk menyerang manajer. Seolah ingin Slot digulingkan,” imbuhnya.

Tak hanya itu, Carragher juga menyoroti sisi ego Salah yang menurutnya justru merugikan tim di situasi sulit.

Ia membandingkan sang bintang dengan nama besar lain seperti Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo yang memang punya ego tinggi, namun tetap membutuhkan tim untuk meraih sukses.

Baca Juga: Liverpool Resmi Coret Mohamed Salah, Klub Arab Saudi Semringah

“Sebelum datang ke Liverpool, ia dikenal sebagai pemain yang gagal di Chelsea. Ia juga belum pernah membawa Mesir juara Piala Afrika. Itu bukti bahwa pemain sehebat apa pun tidak bisa sendirian,” ujar Carragher.

Kontributor: M.Faqih

Load More