Bola / Liga Italia
Selasa, 09 Desember 2025 | 21:42 WIB
Pelatih Juventus, Luciano Spalletti, tidak menutupi kekecewaannya setelah timnya tumbang 1-2 dari Napoli dalam lanjutan Serie A di Stadion Diego Armando Maradona, Minggu (7/12/2025) waktu setempat. [Instagram Juventus]
Baca 10 detik
  • Juventus kalah 1-2 dari Napoli pada Serie A di Stadion Diego Armando Maradona, Minggu (7/12/2025), menyebabkan kekecewaan Spalletti.
  • Kekalahan ini adalah yang pertama bagi pelatih Luciano Spalletti setelah sebelumnya mencatat empat kemenangan dan tiga hasil imbang.
  • Spalletti menilai Juventus terlalu pasif, kehilangan bola mudah, dan gagal mengimbangi intensitas permainan agresif Napoli.

Suara.com - Pelatih Juventus, Luciano Spalletti, tidak menutupi kekecewaannya setelah timnya tumbang 1-2 dari Napoli dalam lanjutan Serie A di Stadion Diego Armando Maradona, Minggu (7/12/2025) waktu setempat.

Dalam laga yang penuh tensi dan emosional ini, Spalletti secara jujur menyebut Juventus tidak tunjukkan kualtiasnya karena gagal mengimbangi intensitas permainan tuan rumah.

Kekalahan ini menjadi yang pertama bagi Spalletti sejak mengambil alih kursi pelatih dari Igor Tudor, setelah sebelumnya mencatatkan empat kemenangan dan tiga hasil imbang di semua kompetisi.

“Napoli menekan sejak awal dan kami terlalu pasif. Kami kehilangan bola terlalu mudah, dan mereka memaksa kami terus mengejar sepanjang pertandingan,” ujar Spalletti kepada DAZN Italia.

Ia menilai Napoli tampil dalam kondisi terbaik, sementara Juventus gagal menjaga penguasaan bola, yang menurut Spalletti menjadi kunci mengapa timnya terus ditekan tanpa henti.

Sorotan besar tertuju pada keputusan Spalletti untuk tidak memainkan dua striker utama yang tersedia, Jonathan David dan Lois Openda, sejak menit pertama.

Absennya Dusan Vlahovic akibat cedera membuat Spalletti memilih menurunkan Kenan Yildiz sebagai false nine.

Keputusan itu sebenarnya sempat membuahkan hasil ketika Yildiz mencetak gol penyeimbang.

Namun secara keseluruhan, Juventus minim peluang dan kesulitan menembus pertahanan Napoli.

Baca Juga: Napoli Permalukan Juventus 2-1, Kembali ke Puncak Klasemen Liga Italia

“Saya merasa Yildiz dan Conceicao bisa memainkan peran yang saya butuhkan. Tetapi Locatelli terlalu dalam, dua penyerang kurang bergerak, dan kami terus tertahan di tengah. Pergerakan bola tidak cepat dan keunggulan jumlah pemain di lini tengah tidak berhasil dimanfaatkan,” jelas Spalletti.

Sementara itu, dua gol Napoli diborong oleh Rasmus Hojlund yang tampil tajam dan agresif dalam setiap serangannya.

“Kami lebih baik setelah turun minum, bermain satu lawan satu, tetapi tetap kesulitan menghadapi kecepatan serangan balik Napoli. Setelah gol penyama, kami sebenarnya mengontrol permainan, tetapi terlalu mudah ditebak dan gagal memaksimalkan momentum,” kata Spalletti.

Ia menegaskan bahwa Juventus harus segera berbenah karena masalah yang muncul sudah memasuki fase yang menurutnya membutuhkan evaluasi serius.

“Kami terpancing setiap kali Napoli membuka ruang. Kurang komunikasi dan mereka terlalu mudah mengirim umpan silang. Keputusan-keputusan kecil di momen penting membuat perbedaan besar,” ungkapnya.

Kontributor: Adam Ali

Load More