- Polda Jabar menangkap Youtuber Resbob di Semarang pada Senin (15/12/2025) setelah sempat kabur pasca laporan.
- Penangkapan Resbob menyusul laporan Viking Persib Club atas video berisi ujaran kebencian terhadap suporter Persib.
- Ketua Viking mengapresiasi respon cepat polisi dan menyerahkan penuh proses hukum kepada pihak berwenang.
Suara.com - Ketua Umum Viking Persib Club, Tobias Ginanjar, mengapresiasi Polda Jawa Barat yang berhasil menangkap Youtuber Adimas Firdaus alias Resbob, Senin (15/12/2025).
Polda Jabar berhasil menangkap Resbob di Semarang, Jawa Tengah, setelah sempat kabur dan berpindah-pindah kota.
Penangkapan Resbob dilakukan setelah pihak kepolisian melakukan pencarian intensif sejak laporan masyarakat.
Seperti diketahui, sebelumnya beredar video Resbob di media sosial yang dinilai memuat ujaran kebencian terhadap kelompok suporter Persib Bandung sekaligus menghina Suku Sunda.
Setelah video tersebut beredar di media sosial, Viking Persib Club mengambil tindakan dengan melaporkan Resbob ke Polda Jawa Barat, pada Kamis (11/12/2025).
"Ya kita apresiasi, dari Viking apresiasi terhadap Polda Jabar yang sudah merespon cepat keresahan masyarakat Jawa Barat, keresahan masyarakat dan suku Sunda yang sudah merasa resah," kata Tobias.
"Kalau pelaporan kan sama Kang Ferdy itu hari Kamis malam. Dan ditangkap hari Senin, jadi tiga harian berarti. Sangat gerak cepat," ungkapnya.
Setelah berhasil ditangkap, Tobias menegaskan menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak kepolisian. Karena, pihaknya merasa yakin kasus ini akan ditangani secara serius dan profesional.
"Dan tentunya untuk ke depannya kita percaya pada Polda Jabar bisa menangani ini secara profesional dan kita menyerahkan sepenuhnya kepada hukum yang sedang berjalan," tegasnya.
Baca Juga: 'Biar Kapok': DPR Desak Polisi Beri Efek Jera ke Youtuber Resbob Penghina Sunda dan Bobotoh
Tobias mengajak semua pihak untuk belajar dari kasus ini, menurutnya rivalitas dalam dunia sepak bola harus tetap berada dalam koridor sportivitas.
Selain itu, membawa isu suku, agama, dan ras berpotensi memicu konflik yang lebih luas dan merusak persatuan.
"Yang bisa diambil, isu mengenai Sara ini kan sangat sensitif ya. Karena bisa menyebabkan pecah belah dan lain sebagainya," ucapnya.
"Oleh karena itu, jadikan pelajaran untuk semua masyarakat, termasuk untuk semua Bobotoh juga, jangan sampai terjebak atau melakukan hal-hal seperti ini lah. Terhadap siapapun," jelasnya.
Kontributor : Rahman
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
Terkini
-
Banderol Harga Pasar Joey Pelupessy dan Maarten Paes, 2 Bintang Timnas Indonesia Diincar Persib
-
Bikin Iri! Timnas Vietnam Dapat Hadiah Spesial dari Negara Muslim Terkaya Usai SEA Games 2025
-
Vietnam Dapat Dukungan Spesial untuk Raih Emas SEA Games 2025, Presiden FIFA Kirim Doa Khusus
-
Halo Pak Erick Thohir, Timnas Indonesia Kenapa Sih?
-
AC Milan Bawa Darah Muda ke Supercoppa, Anak Ibrahimovic Ikut Diangkut Allegri
-
Dulu Bintang, Beberapa Pemain Timnas Indonesia U-19 Era Evan Dimas Kini Jauh dari Sepak Bola
-
Bukti Indra Sjafri Memang Sudah Harus Selesai di Timnas Indonesia
-
Kasihan Lamine Yamal di FIFA The Best 2025, Pelatih Spanyol Ogah Kasih Vote
-
Media Asing Penasaran Siapa Pengganti Indra Sjafri di Timnas Indonesi U-22
-
Belajar dari Era Sebelumnya, PSSI Pasang 2 Syarat untuk Pelatih Baru Timnas Indonesia