Bola / Bola Indonesia
Rabu, 17 Desember 2025 | 11:02 WIB
Gol Santiago Montiel (faktabola)
Baca 10 detik
  • Santiago Montiel memenangkan Puskas Award 2025 lewat gol salto spektakuler di Liga Argentina.

  • Rizky Ridho gagal meraih penghargaan meski sempat masuk nominasi gol terbaik dunia tahun ini.

  • Penilaian Puskas Award melibatkan kolaborasi voting penggemar dan panel legenda FIFA secara adil.

Suara.com - Mimpi pemain bertahan Timnas Indonesia Rizky Ridho untuk membawa pulang trofi bergengsi Puskas Award 2025 harus kandas.

Penghargaan prestisius untuk kategori gol paling indah di dunia tersebut akhirnya jatuh ke tangan Santiago Montiel.

Pemain andalan klub Independiente tersebut sukses mengunci predikat pencetak gol terbaik sepanjang tahun ini melalui aksi yang luar biasa.

Momen kemenangan Montiel bermula saat timnya berhadapan dengan Independiente Rivadavia pada ajang Liga Argentina bulan Mei 2025 silam.

Montiel yang beroperasi di sektor bek kanan menunjukkan insting tajam saat memanfaatkan bola liar di area krusial lawan.

Tanpa ragu ia melepaskan tembakan salto menggunakan kaki kiri yang membuat bola melesat kencang menuju gawang musuh.

Dunia sepak bola seketika gempar melihat tingkat kesulitan teknis serta nyali besar yang ditunjukkan oleh pemain asal Argentina tersebut.

Berkat keindahan proses golnya ia berhasil menyingkirkan sepuluh nomine kuat lainnya dalam perebutan gelar Puskas Award musim ini.

Salah satu pesaing yang terpaksa gigit jari adalah bek Persija Jakarta Rizky Ridho dengan gol jarak jauhnya.

Baca Juga: Dipecat PSSI Imbas Pulang Cepat, Mengapa Indra Sjafri Gagal di SEA Games 2025? Ini Analisisnya!

Rizky Ridho sebelumnya mencuri perhatian lewat sepakan dari tengah lapangan saat membantu Persija menundukkan Arema FC di Liga 1.

Selain Ridho terdapat nama besar seperti Lamine Yamal dari Barcelona yang juga masuk dalam daftar kandidat utama.

Gelandang Cagliari Alessandro Deiola turut menjadi pesaing ketat dalam bursa pemilihan gol terbaik versi FIFA tahun ini.

Prosedur pemilihan pemenang diawali dengan kurasi ketat terhadap sebelas gol terbaik yang tercipta di seluruh penjuru dunia.

FIFA kemudian membagi otoritas penilaian kepada dua elemen penting yakni basis penggemar global dan panel FIFA Legends.

Kedua kelompok pemilih tersebut diminta untuk menentukan peringkat pertama hingga ketiga berdasarkan kualitas estetika gol yang ada.

Load More