- Inter Milan mengakhiri tahun 2025 sebagai pemuncak klasemen Serie A setelah menang tipis 1-0 atas Atalanta.
- Gaya bermain Inter di bawah Cristian Chivu dijuluki "Chivuismo", ditandai dengan permainan lebih agresif dan vertikal.
- Kekuatan utama Inter adalah lini serang mendalam dan stabilitas finansial, sementara tantangan utama adalah penuaan lini belakang.
Suara.com - Inter Milan resmi menutup kalender tahun 2025 dengan status megah sebagai Capolista (pemuncak klasemen) Serie A.
Kemenangan tipis namun krusial 1-0 atas Atalanta di Gewiss Stadium pada 28 Desember lalu menjadi penegas bahwa era baru di bawah kendali Cristian Chivu bukan sekadar masa transisi, melainkan sebuah revolusi taktis yang nyata.
Magis Chivu di Bergamo: Fleksibilitas adalah Kunci
Pertandingan melawan Atalanta menjadi mikrokosmos dari kecerdasan taktis Chivu.
Menghadapi intensitas tinggi dari anak asuh Raffaele Palladino, Inter sempat kesulitan menembus pertahanan man-to-man lawan di babak pertama.
Namun, momen kunci terjadi di menit ke-64. Chivu dengan berani menarik Marcus Thuram dan memasukkan wonderkid Italia, Francesco Pio Esposito.
Hanya satu menit berselang, Pio Esposito berhasil mencuri bola dari kesalahan bek Atalanta, Berat Djimsiti, dan memberikan assist matang kepada Lautaro Martinez yang diselesaikan dengan dingin.
Gol ke-166 sang kapten untuk klub tersebut tidak hanya mengamankan tiga poin, tetapi juga menunjukkan fleksibilitas Chivu yang berani mengubah formasi dari 3-5-2 menjadi 5-4-1 di menit-menit akhir untuk menjaga keunggulan.
Lahirnya "Chivuismo": Inter Milan Lebih Agresif
Baca Juga: Diincar AC Milan, Jay Idzes Justru Ungkap Rahasia Betah di Sassuolo
Para pundit terkemuka Italia, mulai dari Fabio Capello hingga Giuseppe Bergomi, mulai memberikan label khusus pada gaya main Inter saat ini, "Chivuismo".
Berbeda dengan era Simone Inzaghi yang lebih sabar dalam penguasaan bola, Inter asuhan Chivu bermain lebih agresif dan vertikal.
Data menunjukkan transformasi ini sangat nyata. Jarak rata-rata pemulihan bola Inter meningkat dari 38,1 meter (era Inzaghi) menjadi 40,4 meter di bawah Chivu, yang menandakan pressing tinggi yang sangat proaktif.
Selain itu, lawan kini rata-rata hanya diizinkan melakukan 9,9 umpan sebelum bola direbut kembali oleh pemain Nerazzurri.
Fabio Capello bahkan memuji dominasi Inter saat melumat Como 4-0 dengan menyebutnya seperti tim dewasa melawan tim muda.
Kekuatan dan Kelemahan Inter Milan
Berita Terkait
-
Diincar AC Milan, Jay Idzes Justru Ungkap Rahasia Betah di Sassuolo
-
Catat 11 Sapuan Krusial, Jay Idzes Tampil Kokoh Saat Sassuolo Curi Poin di Markas Bologna
-
Bursa Transfer: Tarik Muharemovic ke Inter, Jay Idzes Menuju AC Milan?
-
Inter Milan Puncaki Klasemen, Chivu Ogah Gubris Ocehan Antonio Conte
-
Napoli Jilid II Era Antonio Conte: Lebih Baik dari Inter, Layak Scudetto Lagi
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Mobil Bekas yang Lebih Murah dari Innova dan Fitur Lebih Mewah
Pilihan
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
Terkini
-
John Herdman Bakal Sibuk, Jadwal Timnas Indonesia Sepanjang 2026 Padat
-
Putra John Herdman Pernah Kalahkan Timnas Indonesia di GBK Sebelum Ayahnya Dilirik PSSI
-
Rahasia Taktik Mikel Arteta: Mengapa Arsenal Begitu Perkasa Sepanjang 2025?
-
Momentum Horor Cedera Parah Ditekel Pemain Arema FC Tak Bisa Dilupakan Ole Romeny
-
Gary Neville Bongkar Kesalahan Ruben Amorim, Formasi 3-4-3 Bikin MU Mandek
-
Mikel Arteta Puas Arsenal Hentikan Rekor Menang Aston Villa Demi Takhta Juara Paruh Musim
-
Gawang Dirobek 4 Pemain Arsenal, Emiliano Martinez Ribut dengan Fans The Gunners
-
Sebelum Resmikan John Herdman, PSSI Masih Pertimbangkan Giovanni van Bronckhorst
-
Timnas Indonesia 'Effect'. Media Belanda Geleng-geleng Lihat Lonjakan Followers Ole Romeny
-
Persija Jakarta Berburu Pemain Baru Putaran 2 Super League, Intip Daftar Belanja Mauricio Souza