Ya. Memang pastinya ini jadi movement untuk proyek-proyek aku. Harusnya memang jadi movement untuk membuat yang berbeda.
Apakah ini akan terus mewakili Aming untuk bersuara?
Gue lebih... bukan idealis sih. Tapi jujur saat ini gue bikin film-film yang gue tau. Kita kan perlu belajar banyak untuk tahu hal lain. Kalau pun gue akan ambil genre lain kan berarti gue harus belajar misal how to make an action movie, horor movie.
Tapi awal-awal ya gue akan bikin film yang gue tau dulu. Kalaupun nanti jadi spesialisasi bikin film seperti ini, kenapa nggak kalau jadi manfaat buat orang.
Kalau film seperti ini dianggap tidak bagus?
Nggak ada masalah. Saya pokoknya menghargai keberagaman. Just go on. Gue nggak judging ya, tapi kan film bagus akan muncul kalau ada film kurang bagus. Gimana kita mau bikin yang bagus kalau nggak liat yang nggak bagus. Kan ada komparasinya dong. Gimanapun kita ngecap film itu bagus tau nggak, ya back to taste aja. Tiap orang punya selera beda.
Inti dari keputusan membuat film bergenre seperti ini?
Gue akan balik kepada sebuah conclution, whatever it is as long as you get the value from something just do it.
Udah ada sutradara lain yang menghubungi karena ingin bikin film seperti ini?
Belum ya, mungkin karena baru Gila Jiwa. Lagian Gila Jiwa itu semacam proyek ah ternyata bisa juga ya bikin film begini.
Buat yang mau bikin tema kayak Aming, tapi takut. Bagaimana?
Dari beberapa film maker saya belajar bahwa yang namanya bikin film nggak melulu idealisme, pasti tetep mau laku. Kita boleh bikin idealis tapi tetap mikirin bisa dijual ngga. Ideal saya tetep bisa dijual. Karena ada tanggung jawab ke investor. Saya bikin film seperti ini juga dengan pertimbangan banyak. Jadi ya itu balik lagi harus ideal antara keinginan dan pasar.
Nggak takut dengan penonton Indonesia?
Nggak lah ya. Ya ini balik lagi kenapa orang sini banyak yang pada akhirnya males nonton film lokal. Mereka juga udah cerdas, mereka udah bisa compare yang bagus seperti apa. Kalau dibanding dengan film luar, nggak usah Hollywood, Asia kayak Thailand deh, mereka bikin film light ringan tapi serius. Bagus kan. Yang penting gitu aja dulu, bikin dengan hati dan tetap bisa di jual.
Next film katanya tentang seks dan politik?
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Detik-detik Tim SAR Tenangkan Ayah Korban Reruntuhan Musala Ponpes Al Khoziny
-
Kronologi Video Intim Yai Mim dan Istri Tersebar, Ponsel Sempat Dibawa Sahara
-
Diantar Denny Sumargo, Ini 5 Momen Penting Pertemuan Nadya Almira dan Korban Kecelakaannya
-
Foto Dimsumnya Diduga Dicomot Bisnis Kuliner Keluarga Syahrini, Chef Davina Segera Cek
-
Tubuh Mariah Carey Terlihat Kaku Konser di Jakarta, Melaney Ricardo Temukan Jawabannya
-
Sherly Tjoanda Blak-blakan Tak Suka Penjilat: Saya Tak Perlu Dipuji dan Tak Butuh Materi
-
Puncak Kekecewaan Pedagang di Pasar Induk Tanah Tinggi, Jalanan Becek dan Dipenuhi Sayuran Busuk
-
Cara Beli Tiket Konser The Boyz, Paling Murah Rp 1,25 Juta Belum Termasuk Pajak
-
Wajah Sitha Marino Kena Tomcat, Bastian Steel Malah Meledek: Aksesoris Baru, Guys!
-
Sudah Punya 5 Anak, Ini Alasan Muzdalifah dan Fadel Islami Ingin Tambah Momongan