Alasan Anggi mengambil waktu Wiji menjadi buronan karena itu adalah masa Wiji Thukul bertemu orang baru, berhadapan dengan lingkungan baru dan harus berlindung dan bersembunyi dari banyak orang.
"Dalam perjalanan itu Wiji Thukul juga perlahan memupuk keberanian untuk keluar dari persembunyian dan berinteraksi dengan masyarakat keseharian," kata dia.
Dalam film tersebut Anggi menyoroti kehidupan sehari-hari Wiji Thukul selama melarikan diri sama seperti puisi Wiji Tuhukul yang dapat mencatat peristiwa sehari-hari.
"Film ini dibuat sebagai upaya melihat Wiji Thukul mencatat keseharaian ke dalam kata-kata yang kuat," kata dia.
Film yang pengambilan gambarnya di Pontianak dan Yogyakarta ini bertujuan untuk mengenalkan generasi muda kepada sosok dan semangat penyair yang aktif di Jaringan Kerja Kesenian Rakyat (Jakker).
Anggi mengaku awalnya ia tidak terlalu suka dengan puisi Wiji Thukul, perkenalan pertamanya dengan puisi Thukul adalah pada 1990-an ketika tetangganya membawa puisi berjudul "Tikar Plastik Tikar Pandan" (1988).
"Saya yang berasal dari keluarga guru Bahasa Indonesia melihat puisi tersebut seperti catatan harian. Waktu itu saya lebih suka baca puisi Taufiq Ismail, Chairil Anwar atau Rendra. Tapi perlahan-lahan puisi ini ternyata lebih kontekstual untuk merekam zaman, untuk merekam hari ini," kata dia.
Untuk itu dia pun merasa perlu menghadirkan tokoh tersebut agar anak-anak muda dapat mengenal sosok yang kuat dalam menyerap situasi sosial pada saat itu dan yang melakuakn perlawanan dengan puisi.
Membangun Karakter Anggi memang tak pernah mengenal aktivis Partai Rakyat Demokratik itu secara langsung, tetapi Anggi dapat menggambarkan situasi batin dan hal-hal yang dialami Wiji Thukul selama pelarian lewat puisi-puisinya.
Baca Juga: Enam Perempuan Tewas Usai Festival Makar Sankranti
"Puisinya seperti catatan harian, kita bisa tahu bagaimana saat dia masih kecil, saat dia bekerja ini itu, saat dia berorganisasi dan bagaimana dia melihat ketertindasaan dan juga melihat ruang sepi. Seperti puisi 'Kucing, Ikan Asin dan Aku', kita tahu kalau dia pernah berebut makanan dengan kucing," kata dia.
Klik halaman berikutnya
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
Terkini
-
Nonton Trailer Jembatan Shiratal Mustaqim, Angelina Sondakh Menyesal Pernah Makan Uang Haram
-
Luna Maya Belum Siap Jadi Ibu, Justru Maxime Bouttier yang Ngebet Punya Anak
-
Main Jembatan Shiratal Mustaqim, Imelda Therinne Akui Penasaran
-
Video Nangis Dibocorkan, Tasya Farasya Minta Netizen Setop Hujat Rachel Vennya
-
Panggung Komedi Berduka, Celo 'Epen Cupen' Meninggal Dunia
-
Diledek Pakai Celak di BIFF 2025, Fedi Nuril Balas Menohok
-
Dicibir Makin Liar Usai Copot Hijab, Olla Ramlan: Hidup Harus Selalu...
-
Baim Wong Buka Kemungkinan Pacaran dengan Wulan Guritno: Dia Mau Gak?
-
Adab Fuji Jadi Omongan di Acara Pengajian Sang Kakak Ipar, Gestur hingga Busana Disebut Tak Sopan
-
Denny Sumargo Sempat Wanti-wanti Baim Wong soal Umbar Aib Paula Verhoeven: Gue Bete Sama Lu