Suara.com - Komedian Eko Patrio ikut berkomentar soal maraknya program televisi yang disebut sebagai acara alay. Julukan acara alay digaungkan ilusionist sekaligus presenter Deddy Corbuzier baru-baru ini saat mengkritik banyak program televisi di Indonesia yang tak bermutu.
Eko punya standar sendiri soal acara alay. Kata dia, sebuah acara bisa masuk kategori alay jika sudah menyinggung suku, agama, ras, antar golongan dan porno.
"Jadi itu yang disebut alay. Kalau selama ini pihak TV tidak ada yang menyebutkan lima hal tersebut berarti tidak alay," kata Eko di kawasan Plaza Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (13/3/2018).
Eko sendiri membantah acara yang dibintanginya, Pesbukers, masuk kategori alay. Sebagai buktinya kata dia, Pesbukers sampai sekarang masih eksis. Selain sebagai pemain, Eko merupakan bos rumah produksi Ekomando Production yang membidani Pesbukers.
"(Pengawasan) internal adalah Q&C, eksternalnya adalah KPI. Jadi tayangan di Indo nggak ada yang alay. Kalau dianggap alay harusnya udah disemprot dua polisi itu. Tapi kita (Pesbukers) masih tetap berjalan udah berapa tahun coba," ujar politisi PAN ini.
Menurut Eko, agak repot jika program televisi harus sesuai dengan standar Deddy Corbuzier. Sebab, tiap acara kata dia memiliki cara penyampaian yang berbeda.
"Semua tidak ada program alay cuma tergantung packagingnya aja. Tergantung penyampaiannya aja, kalau semua penyampaiannya harus kayak Deddy Corbuzier kan kasihan," katanya.
Baca Juga: Polo Komentari Artis Pemakai Narkoba, Pedas Banget!
Deddy Corbuzier diapresiasi KPI
Keluarnya Chika Jessica dari acara Hitam Putih yang juga dipandu Deddy Corbuzier jadi salah satu pemicu lelaki berkepala plontos itu bersuara lantang tentang acara alay. Chika hengkang dari Hitam Putih dan kembali ke program yang dianggap Deddy acara alay.
Suara lantang Deddy mengenai acara alay sampai didengar Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Ayah satu anak itu kemudian dipanggil KPI untuk menerima penghargaan.
"Menjadi satu2 nya publik figure yang diberikan penghargaan dan diminta tuk memberikan pendapat ttg tayangan TV oleh @kpipusat hari ini adalah sebuah kebanggaan juga kesempatan tuk bicara tentang kenyataan.
Kenyataan bahwa haruskah kita Menuhankan Rating? Bila lembaga nya sendiri tdk jelas? Haruskah kita membiarkan acara acara yang merusak masa depan anak anak kita tetap menjadi pilihan tontonan? There is a Hope..," tulis Deddy di Instagram terkait penghargaan dari KPI.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
6 Potret Tom Felton Kembali Jadi Draco Malfoy di Broadway, Emosional!
-
Tak Malu Tunjukkan Stretchmark saat Foto Maternity, Nita Vior Tuai Pujian
-
Jadi Ibu, Erika Carlina Ketakutan Pola Asuhnya Selalu Salah di Mata Netizen
-
Nikita Mirzani Live bareng dr Oky Pratama Tak Langgar UU, Benarkah?
-
Ada Kritik Tersembunyi di Balik Tema JILF 2025 'Homeland in Our Bodies'
-
Pratama Arhan Pulang, Andre Rosiade Pamer Kiriman dari Mantan Menantu
-
Terinspirasi Puisi Penyair Palestina, JILF 2025 Angkat Tema Homeland in Our Bodies
-
Elma Theana Blak-blakan: Artis Muda Sekarang Kebanyakan Cuek, Ogah Menyapa Senior
-
Puncak Karier di Paris Fashion Week, Cinta Laura Justru Menangis Sendirian: Aku Ngerasa Nggak Cukup
-
Kunci Harmonis 16 Tahun Kebersamaan Dimas Seto dan Dhini Aminarti: Ketawa Terus