Jadi Presenter Piala Dunia, Sandra Olga Tuai Kritik

Suara.com - Sandra Olga dipercaya stasiun Trans TV untuk menjadi presenter dalam acara Piala Dunia 2018. Namun sayangnya, kehadiran Sandra lebih sering mendapat cibiran daripada pujian.

Sebagai seorang presenter sepakbola, Sandra Olga dianggap tak memiliki wawasan yang mendalam soal sepakbola. Akibatnya, di depan layar, cewek kelahiran 10 April 1990 itu terlihat gugup dan tak menguasai materi.

Puncaknya adalah ketika Sandra Olga salah memberikan informasi. Ketika menjelang pertandingan Brasil melawan Swiss pada 18 Juli kemarin, misalnya. Sandra menyebut kalau salah seorang pemain Brasil, Paulinho kembali bersinar setelah dilatih Pep Guardiola, yang merupakan pelatih Manchester City.

Padahal, Paulinho saat ini bermain untuk Barcelona yang dilatih Ernesto Valverde, setelah dua tahun membela klub Tiongkok, Guangzhou Evergrande. Akibatnya, jebolan Miss Celebrity Indonesia itu mendapat banyak kritikan.

Baca Juga: Lucinta Luna Digarap Polisi Usai Lebaran?

Warganet menilai Sandra Olga tak pantas menjadi presenter sepakbola dan hanya mengadalkan wajah cantik. Sandra pun dibanding-bandingkan dengan presenter sepakbola perempuan yang lebih dahulu terkenal seperti Tamara Geraldine, Annisa Pohan, Terry Putri, Wulan Guritno, Donna Agnesia, dan Deasy Noviyanti.

Berikut komentar warganet yang keberatan dengan Sandra Olga menjadi presenter sepakbola Piala Dunia:

Baca Juga: Heboh Jam Tangan Nagita Slavina Seharga Rumah Tipe 45!

"Mbak Sandra Olga kayanya harus banyak riset dan baca berita tentang sepakbola deh," kata seorang warganet.

"Dari omongan netizen tentang Sandra Olga pagi ini membuktikan bahwa cantik aja nggak cukup. Tapi lebih dari itu, ilmu pengetahuan jauh lebih penting," kata warganet yang lain.

Baca Juga: Heboh Ciuman Hot Agnez Mo dan Chris Brown

"Mbak Sandra Olga seharusnya kemarin magang dulu kalo mau jadi presenter Piala Dunia. Minimal magang dulu di DFC2018 sambil latihan berbicara yang fasih," ledek seorang warganet.

"Sandra Olga bawain kuis aja. Levelnya belum cocok jadi presenter. Belibet dan pengetahuan bolanya kurang. Kesian komentatornya," kata seorang warganet memberi masukan.