Suara.com - Tak berlebihan menyebut Ita Purnamasari sebagai salah satu diva di Tanah Air. Di tahun 1990-an, nama Ita begitu melambung seiring sukses lagu-lagu yang ia nyanyikan.
Namun sayangnya, di era milenial ini nama Ita Purnamasari seolah tenggelam. Apalagi derasnya kehadiran penyanyi-penyanyi pendatang baru membuat orang seakan melupakan istri musisi Dwiki Darmawan tersebut.
Kondisi ini rupanya disadari oleh label HP Music. Ingin nama Ita Purnamasari kembali dikenal, HP Music dan penyanyi 53 tahun ini pun sepakat mendaur ulang lagu "Semua Jadi Satu", yang merupakan karya Deddy Dhukun dan sebelumnya dipopulerkan Malinda.
"Lebih dari tiga dekade berkarya, mungkin banyak anak-anam zaman sekarang yang nggak kenal para penyanyi senior, termasuk saya. Lewat lagu 'Semua Jadi Satu', saya ingin kembali menyapa para penggemar musik indonesia," ujar Ita Purnamasari, dalam konfrensi pers vitual, baru-baru ini.
Pemilihan lagu "Semua Jadi Satu" bukan tanpa alasan. Sebelum merekam lagu ini, Ita Purnamasari kerap membawakan "Semua Jadi Satu" di sejumlah panggung. Setiap ia menyanyikan lagu ini, sambutan penonton pun luar biasa.
"Kami sempat konser di Java Jazz, pas mas Dian PP meninggal, kami nyanyi tribute. Banyak tanggapan positif. Saat konser sendiri pun sering bawa lagu ini. Dan kesampaian di 2020 di mana Pak Hadi Soenyoto (bos HP Music) sangat setuju pemilihan lagu ini," ungkap Ita Purnamasari.
Bagian aransemen musik diserahkan kepada Tohpati. Gitaris kenamaan ini pun harus pintar meramu musik modern yang diterima masa kini, sekaligus tak menghilang ciri khas Ita Purnamasari yang selama ini dikenal sebagia lady rocker.
"Sebenarnya kan sudah ada beberapa kali lagu ini direcycle, 3 Diva salah satunya. Yang jelas ada pesan dari Ita dan Dwiki, jangan tinggalkan karakter lady rockernya. Saya nggak bisa keluar dari jalur itu. Lain hal kalau dia bukan rock, pasti saya akan memberikan sesuatu yang berbeda. Tapi kalau Ita, relnya sudah jelas," kata Tohpati.
Meski tak mau menghilangkan karakter Ita Purnamasari sebagai lady rocker, tapi bukan berarti Tohpati meminta pemilik hits "Sanggupkah Aku" ini mengeluarkan suara tinggi melengking. Baginya, rock sekarang berbeda.
Baca Juga: Anisa Rahma Duet Bareng Suami Cover Lagu Cherrybelle
"Saya hanya mengupdate dan merefresh dengan sound yang lebih baru, lebih simple. Rock kan sekarang berkembang, nggak hanya hard rock aja," jelas Tohpati.
Sementara bagi pengamat musik sekaligus wartawan senior Bens Leo menyambut baik kembalinya Ita Purnamasari dengan lagu "Semua Jadi Satu". Lelaki 67 tahun ini mengaku tak sabar menantikan karya terbaru Ita Purnamasari.
"Ita ini dikenal sebagai penyanyi, kalau ngomong medok, tapi kalau nyanyi ilang medoknya. Selain itu pemilihan musisinya Tohpati, bukan suami, ini menarik sekali," kata Bens Leo.
"Saya tidak mau sebut ini recycle, tapi ini lagu yang dikuatkan kembali melalui aransemen ulang. Bagi saya ini bagian kreatif dari para seniman," sambung Bens Leo.
Ita Purnamasari pun berharap lagu "Semua Jadi Satu" ini diterima para pecinta musik Tanah Air. "Lagunya sekarang sudah bisa dinikmati di seluruh platform digital. Saya berharap lagu ini disukai semua orang," harap Ita Purnamasari.
Berita Terkait
-
The Lantis hingga Vidi Aldiano Isi Album Musikal Keluarga Cemara 2025
-
Kembali ke Dangdut, Ovi Eks Duo Serigala Gandeng Rekan Duo Baru
-
Sylvana Herman Diam-Diam Sudah Menikah dan Bercerai
-
Promotor Spill Tema Lukisan SBY di Pestapora 2024
-
Event International Golo Mori 2024 akan Hadirkan Andien, Maliq & DEssentials, Sheila Majid, hingga Tohpati
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Gara-gara Asri Welas, Jalanan Times Square New York Diblokir Dua Kali
-
Didandani Serupa Patung Liberty, Asri Welas Disawer Dolar Saat Syuting Ratu Ratu Queens
-
Setelah Sukses di Venesia, Film Thriller No Other Choice Siap Sapa Penonton Indonesia
-
Tayang 23 Oktober, Air Mata di Ujung Sajadah 2 Janjikan Konflik Lebih Kompleks
-
Rieke Diah Pitaloka Minta Polisi Bebaskan Seluruh Tahanan Demo, Desak Presiden Prabowo Turun Tangan
-
6 Temuan Mengejutkan di Film Dokumenter Investigation Alien, Penampakan UFO di Hutan Indonesia
-
Azizah Salsha Temukan Ketenangan di Tengah Badai Perceraian Melalui Terapi Sound Healing
-
Sinopsis dan Review 'Perempuan Pembawa Sial', Horor Mencekam yang Berakar dari Mitos Bahu Laweyan
-
7 Film Terbaik Kang Dong Won, Aktor Top yang Comeback Lewat Tempest
-
Selamat! Susan Sameh Hamil Anak Pertama