Klarifikasi Pemberian Madu pada Bayi 5 Bulan, Shandy Aulia Malah Dicibir

Suara.com - Shandy Aulia akhirnya meluruskan penjelasan mengenai pemberian madu sebagai MPASI (makanan pendamping ASI) untuk anaknya yang baru berusia 5 bulan.

Menyadari hal itu tidak dianjurkan WHO, Shandy Aulia memutuskan tidak lagi memberikan asupan makanan tersebut.

Ia juga mengatakan bahwa informasi yang sempat disampaikan di channel YouTubenya juga akan dihapus.

“Saya akan ikuti anjuran WHO untuk tidak memberikan madu pada anak di bawah usia 1 tahun,” tulis Shandy Aulia di Instagram pada Jumat (24/7/2020).

Namun pernyataan itu malah menuai cibiran dari warganet.

Bintang Film Eiffel I’m In Love itu dianggap telah mengakui kesalahan lantaran telah memberikan asupan yang tidak dianjurkan pada bayi yang masih berusia 5 bulan.

“Nah, akhirnya berani mengakui kesalahan. Ini klarifikasi yang ditunggu-tunggu,” tulis akun @revanina_aghnia.

Tidak terima dengan komentar yang menyebut dirinya mengakui kesalahan, Shandy Aulia tidak segan memberikan balasan menohok.

“Ini salah satu yang mewakili komentar tidak Berotak,” kata Shandy Aulia.

Baca Juga: Didandani bak Anak Gadis, 3 Gaya Bayi Shandy Aulia Fashionable Banget

“Kepada yang terhormat, @revanina_aghnia kata anda ‘mengakui kesalahan?’ klarifikasi itu bukan tentang benar dan salah. Tapi untuk meluruskan supaya tidak ada lagi salah pemahaman,” kata istri David Herbowo ini.

Tidak hanya satu akun, ada pula warganet yang menyebut berat badan anak Shandy Aulia terlalu kurus.

Tersinggung dengan pernyataan itu, artis 33 tahun itu kembali semprot akun tersebut.

“Nih ya, saya berani ngomong kalau anak saya tidak underweight. Berat sesuai pada usianya, bila terlihat gendut atau kurus apa itu salah? Apakah itu artinya tidak sehat, atau Anda yang tidak punya otak?” tegasnya.

Shandy Aulia yang pernah membintangi film The Doll ini mengatakan berat badan bayinya sesuai dengan kurva bayi dengan berat badan ideal. Sehingga ini mematahkan asumsi kalau sang putri disebut kurang gizi.

“Pakai otak Anda untuk berpendapat,” tegasnya lagi.