Suara.com - Dosen mata kuliah produksi film panjang FFTV IKJ, Wiwid Setya mengkhawatirkan tren pembajakan di era digital yang semakin masif. Pembajakan tersebut dikhawatirkan bakal membunuh industri film.
Pembajakan tentu saja membuat si pembuat film merugi. Sehingga, nilai investasi dari si pembuat film tidak mendapatkan keuntungan yang seharusnya.
"Jika pembajakan di era digital itu terjadi, otomatis akan membunuh industri film dan juga HKI (Hak Kekayaan Intelektual) itu sendiri," kata Wiwid dalam Webinar HKI BLC Universitas Gadjah Mada, Sabtu (11/9/2021).
"Karena, sebagai kreator itu kan menginvestasikan nilai kreasi, tapi tidak mendapatkan nilai ekonomi yang seharusnya didapatkan," katanya menambahkan.
Dia mencotohkan jika satu film diunduh oleh satu orang, maka pelaku industri film juga mengalami kerugian satu tiket bioskop.
"Ketika satu film itu dibajak atau di download, artinya kita kehilangan satu tiket penonton, sehingga pihak konten kreator tidak mempunyai penghasilan dari setiap tiket," imbuhnya.
Namun, dia tak memungkiri bahwa pada era digital orang akan mudah membagikan konten apapun. Termasuk, untuk mengunduh ataupun mengunggah film bajakan itu sendiri.
"Karena memang tidak dipungkiri bahwa teknologi itu semakin mudah, baik itu meng-upload atau men-download, jadi tidak heran kalau pembajakan itu semakin marak," ujarnya.
Sementara menurut Kasubdit Pelayanan Hukum dan Lembaga Manajemen Kolektif DJKI Kemenkumham RI, Agung Damarsasongko, para pembajak dapat menjual bajakannya ke pihak lain. Salah satu aplikasi yang biasa menjual film-film bajakan tersebut adalah Telegram.
Baca Juga: Akun Instagram Dibajak, Dandhy Dwi Laksono: Yang Takut The EndGame, Jelas Punya Masalah
"Kalau kita lihat sekarang juga banyak orang bisa mendownload film bajakan dari Telegram dan itu dipastikan bajakan," ucap Agung.
Menurut Agung, para pembajak mempunyai metode baru untuk mendistribusikan konten bajakannya tersebut, yaitu dengan menjualnya melalui aplikasi jual-beli.
"Dan juga banyak di market place banyak juga penjualan film dengan menggunakan USB. Itu juga merupakan pelanggaran baru yang sekarang ini sedang berkembang," tutur Anang.
Maka dari itu, dia menilai perlunya koordinasi antara pemerintah dan pembuat film. Hal itu diharapkan, dua elemen tersebut dapat berkerja sama untuk menekan pembajakan.
"Nah dari sini diperlukan koordinasi, bahwa pemerintah juga memerlukan ruang koordinasi dengan beberapa pihak termasuk industri film untuk mengawasi pelanggaran penyebaran pembajakan," kata Anang.
"Hal itu setidaknya, para pelaku industri film juga tidak mengalami kerugian yang banyak," ujar Anang.
Berita Terkait
-
Berapa Denda Membajak Film? Unggah Potongan Film di Medsos juga Bisa Kena Jerat
-
Perempuan Ngamuk Ditegur usai Rekam Film di Bioskop, Joko Anwar Angkat Suara
-
Film Chor Nikal Ke Bhaga, Pencuri Berlian Terjebak dalam Pembajakan Pesawat
-
Review Film Hijack 1971, Teror Nyata dari Pembajakan Pesawat
-
3 Film Korea tentang Pembajakan Pesawat, Awas Bikin Sport Jantung!
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
5 Hal Menarik dari Trailer Supergirl, Brutal dan Penuh Misteri ala James Gunn
-
Lepas Distorsi, Closehead Rilis "Arti Yang Sama", Lagu Ballad Emosional untuk Sosok Ibu
-
Dunia Nyata vs Akting: Jerome Kurnia dan Nadya Arina Sulit Bangun Chemistry di Film
-
Junior Roberts dan Shanice Margaretha Resmi Gabung, Plot Cinta Sedalam Rindu Semakin Rumit
-
Hamish Daud 'Dijebak' Ikut Casting Film Malam 3 Yasinan
-
Penerbangan Terakhir: Drama Perselingkuhan Pilot Muda dengan Pramugari
-
Selamat Tinggal MTV: Mengenang VJ Ikonik Era Kejayaan
-
4 Alasan McKenna Grace-Mason Thames Paling Pas Jadi Rapunzel-Flynn Rider
-
Sinopsis Undercover Miss Hong, Drakor Komedi Baru Park Shin Hye dan Ko Kyung Pyo
-
Review The Carpenter's Son Versi Non-Kristen: Eksperimen Menarik tapi Hasil Setengah Matang