Suara.com - Komika Ernest Prakasa baru saja melontarkan kritik ke Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) soal pelecehan seksual yang terjadi di lingkungan mereka. Atas protesnya itu, Ernest mengakui banyak orang yang tersinggung atau sakit hati dengannya.
Namun Ernest Prakasa sadar betul, hal itu menjadi risiko atas kritikannya. Ia pun siap menaggung risiko tersebut.
"Resikonya kalau kita menyuarakan sesuatu mungkin ada orang yang tersinggung, terus mengurangi dan memutus tali silahturahmi buat sebagian orang," kata Ernest Prakasa saat ditemui di kawasan Ciganjur, Jakarta Selatan, Minggu (19/9/2021).
Tapi bagi suami Meira Anastasia ini, menyuarakan suatu kebenaran merupakan hal penting baginya. Ia pun tak takut dengan segala risiko yang akan diterimanya, demi menyuarakan kebenaran.
"Mungkin prioritas orang beda-beda ya. Buat saya, 'doing what i think is right (lakukan apap yang munurut saya benar)' itu lebih penting," ujar aktor dan sutradara film Cek Toko Sebelah ini.
Menurut Ernest Prakasa, media sosial diciptakan untuk mengekspresikan diri atas suatu keresahan, termasuk kritik didalamnya.
"Karena bagi saya media sosial merupakan tempat berekspresi, salah satunya mengekspresikan keresahan saya, baik itu sosial dan politik," imbuh komika 39 tahun ini.
Bagi Ernest Prakasa, sia-sia punya media sosial namun tidak dimanfaatkan dengan benar.
"Jadi, saya merasa sayang kalau punya platform tapi tidak menyuarakan hal yang menurut saya benar," tutur Ernest Prakasa.
Baca Juga: Korban Pelecehan di KPI Minta Perlindungan, Hari Ini Rumah MS Didatangi LPSK
Sebelumnya, Ernest Prakasa melontarkan sindiran pedas di Instagram, untuk Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dalam kasus pelecehan seksual salah satu pegawainya.
Ernest Prakasa berpendapat lembaga tersebut kerap menggaungkan moral tapi tidak melakukan introspeksi diri.
Ernest Prakasa menyoroti kasus pelecehan seksual yang terjadi di KPI di unggahan lainnya. Ia geram karena kabar yang menyebut bahwa korban disuruh menandatangani surat damai.
Berita Terkait
-
Belajar dari Orde Baru, Ernest Prakasa Tak Mau Diam Lagi
-
Alasan Personal Ernest Prakasa Banting Setir Jadi Sutradara Film
-
Bukan Sekadar Pensi, Gonzaga Festival 2025 Jadi Panggung Berkelas untuk Cetak Bintang Masa Depan
-
Film Lupa Daratan Bikin Vino G. Bastian Lupa Cara Akting, Masa Sih?
-
Ipar Adalah Maut The Series Suguhkan Adegan Vulgar Berjilbab di TV Nasional, KPI Diam?
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Pemain Keturunan Jerman-Surabaya Kasih Isyarat Soal Peluang Bela Timnas Indonesia
-
Laurin Ulrich Bersinar di Bundesliga 2: Makin Dekat Bela Timnas Indonesia?
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
Terkini
-
Digugat Rp13 Miliar Terkait Harta Gono-gini, Clara Shinta Skakmat Mantan Suami Soal Nafkah Anak
-
Belajar dari Orde Baru, Ernest Prakasa Tak Mau Diam Lagi
-
Boyband TREASURE Siap Gelar Konser 2 Hari di Jakarta Tahun Depan, Ini Detailnya
-
Hari Pahlawan Dinilai Hampa, Wanda Hamidah Suarakan Keprihatinan
-
Pro Kontra Film "Timur" Iko Uwais: Antara Tuduhan Propaganda dan Apresiasi Seni Laga
-
Alasan Personal Ernest Prakasa Banting Setir Jadi Sutradara Film
-
Sempat Dilecehkan Oknum Fans, Tiara Andini Alami Trauma
-
Ayu Ting Ting Berbagi Cerita Perdana Hujan-hujanan Demi Blackpink
-
Selain Fahmi Bo, Ini Deretan Artis yang Biaya Pengobatannya Dibantu Raffi Ahmad
-
Sentilan Oka Antara Buat Aktor Kebanyakan Improvisasi