Sesumbar Digilai Banyak Perempuan, Hotman Paris Merasa Tak Mungkin Lecehkan Iqlima Kim

Suara.com - Pengacara kondang Hotman Paris tuduhan mantan asisten pribadinya, Iqlima Kim soal dugaan pelecehan seksual. Dengan tegas, dia membantah pengakuan Iqlima.

"Sekarang ada lagi orang bikin laporan katanya Hotman pelecehan seksual. Hotman sepintar ini, sesukses ini, begitu banyak cewek yang mau, tidak mungkin melakukan pelecehan seksual," kata Hotman Paris dalam video yang diunggah di Instagram, Jumat (29/4/2022).

Pengacara yang dikenal nyentrik itu malah menuding balik kalau Iqlima Kim sedang menumpang ketenaran darinya dengan cara membuat isu murahan. Menurut Hotman Paris, mantan asprinya harusnya berterima kasih.

"Jangan pansos. Bahkan harusnya berterima kasih kepada orang-orang yang saya bikin harkatnya naik. Hotman yang sukses, berduit, terkenal, tidak mungkin melakukan pelecehan seksual. Camkan itu," kata pengacara 62 tahun itu.

Lebih lanjut, Hotman Paris menilai bahwa beberapa rekan sesama pengacara iri terhadap kepopulerannya yang selalu dikelilingi para perempuabn cantik.

"Justru saya menolak banyak wanita yang fans sama aku," kata Hotman Paris.

"Ribuan wanita fans sama aku. Itulah yang membuat iri teman sejawat, iri melihat kepopuleranku. Dan aku memang satu-satunya pengacara yang berani ngomong apa adanya, tidak munafik, dan kalo saya salah, saya akuin salah. Itulah ciri khas gua," ujarnya lagi.

Terakhir, Hotman Paris memperingatkan Iqlima Kim yang menggandeng Razman Arif Nasution sebagai kuasa hukumnya untuk berhati-hati. "Hati-hati, ingat. Saya itu tenang tapi selalu bergerak mengambil tindakan untuk menyerang balik," kata Hotman Paris.

Hari ini, Iqlima Kim didampingi Razman Arif Nasution gelar jumpa pers. Di momen itu, Iqlima menuding Hotman Paris pernah melecehkan dirinya secara seksual saat mereka berada di dalam mobil.

Baca Juga: Hotman Paris Hutapea Dituding Lakukan Kekerasan hingga Pelecehan pada Eks Asisten Pribadi, Iqlima Kim: Pipi Aku Ditampar

Iqlima menolak ajakan Hotman ketika itu. Setelahnya, dia mengaku ditampar.

Kontributor : Neressa Prahastiwi