Suara.com - Pandji Pragiwaksono ternyata punya cerita kurang menyenangkan selama merintis karier sebagai komika di Amerika Serikat. Lelaki 43 tahun ini sempat jadi korban rasisme.
"Ada juga yang rasis ke gue, karena gue Asia dan Islam," kata Pandji Pragiwaksono dalam podcast bersama Kemal Palevi yang diunggah baru-baru ini.
Peristiwa bermula saat Pandji Pragiwaksono mengikuti salah satu kegiatan open mic di New York, Amerika Serikat. Ia ketika itu membawakan materi tentang perbandingan jumlah orang Yahudi di Amerika Serikat dan Indonesia.
"Waktu itu bit gue lagi ngomongin tentang New York yang banyak orang Yahudi, terus gue bikin perbandingan dengan gue yang dari Indonesia dan enggak ada orang Yahudi di sana," ujar Pandji Pragiwaksono.
Belum selesai membawakan materi di panggung, Pandji Pragiwaksono tiba-tiba dihampiri seseorang.
"Tiba-tiba ada orang yang naik ke panggung terus bilang, 'Ya iya lah, jelas. Indonesia kan negara Muslim'," ucap Pandji Pragiwaksono.
Setelahnya, orang tersebut menanyakan asal usul Pandji Pragiwaksono dengan bahasa yang berbau SARA.
"Dia juga tiba-tiba nanya gue orang Indonesia Wahabi atau Kristen. Di sana, Wahabi itu istilah rasial untuk kalau di kita istilahnya ya semacam unta gitu," papar Pandji Pragiwaksono.
"Terus gue jawab kan, gue Muslim. Di situ dia merespon lagi dengan istilah rasial yang biasanya dipakai buat orang Asia juga di sana," imbuh bintang film Partikelir ini.
Baca Juga: Beda Kayak Deddy Corbuzier, Pandji Pragiwaksono Dukung Aldi Taher Jadi Anggota DPR
Untungnya, komika-komika lokal yang hadir di acara itu tidak mendukung perilaku rasis terhadap Pandji Pragiwaksono. Tidak ada satu pun dari mereka yang tertawa saat sang komika dilecehkan.
"Waktu itu semuanya hening, enggak ada yang ketawa. Komika-komika lain juga enggak setuju dengan itu," kata Pandji Pragiwaksono.
Beberapa komika yang hadir di acara itu pun berinisiatif untuk meminta maaf ke Pandji Pragiwaksono agar masalah bisa diselesaikan saat itu juga.
"Komika-komikanya pun habis itu pada minta maaf ke gue," tutur Pandji Pragiwaksono.
Berita Terkait
-
Beda Kayak Deddy Corbuzier, Pandji Pragiwaksono Dukung Aldi Taher Jadi Anggota DPR
-
Imbas Kebakaran Hutan di Kanada, Pandji Pragiwaksono: Langit New York Menyeramkan
-
Pandji Pragiwaksono Bingung Penyebab Kiper Thailand Emosi Sampai Hajar Timnas di Sea Games 2023
-
Dengan Berat Hati, Pandji Pragiwaksono Ungkap Baru Pecat 16 Karyawan Comika Company
-
9 Potret Rumah Pandji Pragiwaksono di Amerika Serikat, Mirip Rumah Tua di Film Hollywood
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- 22 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 12 Oktober: Klaim Pemain 112-113 dan Jutaan Koin
Pilihan
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
-
Keuangan Mees Hilgers Boncos Akibat Absen di FC Twente dan Timnas Indonesia
-
6 Rekomendasi HP Murah Tahan Air dengan Sertifikat IP, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Sinopsis Black Phone 2, Teror The Grabber Bangkit dari Kematian
-
Cuma Yono Bakrie yang Santai Telanjang Demi Adegan Pesugihan
-
Shenina Cinnamon Jadikan Dialog di Film Dopamin Prinsip Hidup Bareng Angga Yunanda
-
MDTV Kena Semprot KPI, Tak Sensor Adegan Ciuman Bibir di Marimar
-
Bocoran Album Debut Culture Wars, Separuh Materi Ditulis Ulang Usai Tur Bareng LANY
-
Ramai Isu Karyawan Resign karena Lelah, Intip Mewahnya Katering RANS
-
Review It Was Just An Accident: Paket Lengkap dengan Plot Tegang, Komedi Gelap, Kritik Sosial
-
Angga Yunanda Jadikan Film Dopamin Cerminan Ujian Pernikahannya dengan Shenina Cinnamon
-
Sinopsis Dopamin: Pernikahan Angga Yunanda dan Shenina Cinnamon Diuji Uang Miliaran
-
Persiapan Pernikahan Ranty Maria dan Rayn Wijaya Capai 80 Persen, Kapan Digelar?