Suara.com - Lembaga Manajemen Kolektif Nasional alias LMKN disomasi oleh Asosiasi Komposer Seluruh Indonesia atau AKSI. Somasi tersebut perihal polemik pembagian royalti yang sudah ramai dipermasalahkan sejak setahun lalu.
Bukan hanya sekali, AKSI sudah melayangkan somasi sebanyak dua kali kepada LMKN. Hal itu disampaikan langsung oleh ketua umum AKSI, musisi Piyu Padi Reborn.
"Kita sudah melakukan somasi dua kali. Yang pertama adalah di bulan Agustus, yang kedua di bulan November tahun lalu," kata Piyu saat ditemui di kawasan Gambir, Jakarta Pusat pada Selasa (5/3/2024).
Gitaris band Padi Reborn itu menuturkan, dia bersama organisasinya mengirimkan somasi guna melihat laporan keuangan LMKN dan menemukan transparasi kinerja lembaga tersebut.
"Untuk meminta pertanggungjawaban mereka, meminta laporan keuangan mereka. Kita cuma pengin tahu ini dapatnya dari mana sih LMKN ini, meng-collectnya dari mana, terus baginya ke mana aja," tutur Piyu.
Sayangnya, hingga saat ini belum ada tanggapan yang memuaskan dari LMKN perihal somasi tersebut. Kata Piyu, somasi itu hanya dijawab secara normatif tanpa ada penjabaran yang jelas.
"Tidak, jawabannya sangat normatif sekali, bahwa mereka adalah blablabla, mereka adalah pemegang amanat UU, mereka adalah lembaga bantu pemerintah, tapi mana buktinya?" terang Piyu.
Di sisi lain, ketua LMKN Dharma Oratmangun membenarkan bahwa pihaknya sudah menerima surat somasi yang dikirim AKSI. Menurutnya, dia bersama lembaganya sudah memberikan jawaban terkait isi somasi tersebut.
"Dari kantor kami sudah menjawabnya, dan itukan komunikasi kelembagaan, jadi itu juga sudah dijawab oleh bidang hukum kami. Jadi fine-fine lah," ucap Dharma Oratmangun di kesempatan yang lain.
Baca Juga: Tuntut Transparasi Kinerja LMKN, AKSI Dua Kali Layangkan Somasi
Dharma Oratmangun juga mengatakan bahwa LMKN dan AKSI masih berhubungan baik. Bahkan dua pihak itu sudah bertemu satu sama lain dan membicarakan masalah royalti itu.
"Kita ketemu, bahkan kita mau janjian ngopi-ngopi," ujar Dharma Oratmangun.
Berita Terkait
-
Aksi Kamisan Pasca Prabowo Dapat Pangkat Jenderal Kehormatan, Massa Acungkan Jari Tengah ke Istana
-
Detik-detik Aksi Keji Yudha, Dorong dan Benamkan Anak Artis Tamara Tyasmara
-
Begini Kondisi Kantor Travel di Jatinegara Pasca Aksi Penembakan oleh Eks Suami Artis Cut Keke
-
Transjakarta Bikin Rute Baru di Jaktim, Sopir Angkot Protes Sampai Setop Bus
-
Orasi di Kamisan, Fotografer Senior Kecam Keras Darwis Triadi: Dia Bodoh dan Sombong!
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Dunia Nyata vs Akting: Jerome Kurnia dan Nadya Arina Sulit Bangun Chemistry di Film
-
Junior Roberts dan Shanice Margaretha Resmi Gabung, Plot Cinta Sedalam Rindu Semakin Rumit
-
Hamish Daud 'Dijebak' Ikut Casting Film Malam 3 Yasinan
-
Penerbangan Terakhir: Drama Perselingkuhan Pilot Muda dengan Pramugari
-
Selamat Tinggal MTV: Mengenang VJ Ikonik Era Kejayaan
-
4 Alasan McKenna Grace-Mason Thames Paling Pas Jadi Rapunzel-Flynn Rider
-
Sinopsis Undercover Miss Hong, Drakor Komedi Baru Park Shin Hye dan Ko Kyung Pyo
-
Review The Carpenter's Son Versi Non-Kristen: Eksperimen Menarik tapi Hasil Setengah Matang
-
Bukan Hantu Biasa, Wulan Guritno Bawa Horor Naratif ke Malam 3 Yasinan
-
The Amazing Spider-Man Malam Ini di Trans TV: Sang Pahlawan yang Lebih Gelap dan Emosional