Suara.com - Nama Wulan Guritno pasti sudah tak asing lagi di dunia hiburan. Pemilik nama asli Sri Wulandari Lorraine Joko Guritno ini dikenal sebagai aktris, model, pengusaha, produser, dan pembawa acara terkenal.
Ia dilahirkan di London, Inggris, pada tanggal 14 April 1980. Wulan Guritno memulai karier aktingnya pada tahun 1995. Perempuan blasteran Jawa Eropa ini memulai karirnya dengan berperan dalam sinetron dan menjadi pembawa acara olahraga di televisi.
Meskipun usianya tak lagi muda, Wulan tetap terlihat bugar dan seksi. Ia pun kerap berperan menjadi perempuan seksi karena selalu menjaga kebugaran badannya.
Karir gemilang telah membawa Wulan Guritno meraih berbagai penghargaan prestisius. Pada tahun 2007, dia berhasil memenangkan penghargaan sebagai Aktris Pendukung Favorit di MTV Indonesia Movie Awards berkat perannya dalam film Nagabonar Jadi 2.
Tidak hanya itu, dia juga dinominasikan sebagai Aktris Pendukung Wanita Terbaik di Festival Film Indonesia atas perannya dalam film Gie. Pada tahun 2011, dia kembali meraih penghargaan sebagai Aktris Utama Wanita Favorit di MTV Indonesia Movie Awards berkat penampilannya dalam film Demi Dewi.
Prestasi Wulan Guritno tidak berhenti di situ, dia juga mendapatkan Piala Maya untuk kategori Penampilan Singkat nan Berkesan dalam film Nada untuk Asa.
Bussines Woman
Selain sebagai artis, Wulan Guritno juga merupakan pebisnis.
Salah satu usahanya adalah Spiky Smooth, sebuah perusahaan es krim yang didirikannya bersama adiknya. Selain itu, dia juga memiliki Cultivar Coffee House bersama adiknya, Danar, serta dua orang sepupu terkenalnya, Ario Bayu dan Tarra Budiman.
Baca Juga: Nasib 10 Artis di Pilkada 2024, dari KD sampai Jeje Govinda: Siapa Paling Mujur?
Bisnis lain yang dimilikinya termasuk Lucy in The Sky, sebuah klub malam yang berlokasi di SCBD dan Rooftop, Senayan Park, serta Poetre Wax and Spa yang menawarkan berbagai perawatan tubuh.
Wulan Guritno juga kerap menjadi brand ambassador berbagai merek termasuk makanan dan minuman sehat.
Kisah Asmara
Kisah Asmara Wulan Guritno tidak seberuntung kariernya. Wulan Guritno pernah menjanda dua kali.
Saat mulai terjun ke dunia hiburan di usia belia, Wulan Guritno kemudian menjalin hubungan dekat dengan Attila Syach saat usianya baru 13 tahun.
Meskipun sempat terpisah karena urusan pendidikan, akhirnya Wulan dan Attila menikah pada usia yang masih sangat muda, yaitu 17 tahun. Mereka mempunyai seorang putri bernama Shaloom Razade yang lahir pada tahun 1998.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Sinopsis The Legend of Aang: The Last Airbender, Tampilkan Aang Versi Dewasa
-
4 Fakta Menarik Film Merias Mayat yang Bakal Tayang 2026, Reza Rahadian Jadi Jenazah
-
Rating Drama Korea Pro Bono dan Surely Tomorrow Bersaing, Mana yang Lebih Seru?
-
Renegades: Tim Navy SEALs Nekat Curi Emas Nazi 27 Ton di Dasar Danau, Malam Ini di Trans TV
-
Danur: The Last Chapter Tayang 2026, Prilly Latuconsina Hadapi Teror Terakhir Bareng Zee Asadel
-
Gandeng Dua Maestro Legendaris Malaysia, Puspa Indah Hidupkan Kembali Hits "Madah dan Kerenah"
-
Ngidam Sultan Ala Lesti Kejora, Mau Bangun Restoran Hingga Rumah Bersalin
-
Deretan Serial dan Film Marvel yang Bertema Natal, Mana Favoritmu?
-
10 Tahun Setia Jadi Risa di Danur, Ini Alasan Prilly Latuconsina Tolak Banyak Tawaran Film Horor
-
Era Sinetron Belum Mati, Loyalitas Ibu-Ibu di Daerah Jadi Penolong