"Ya sedih lah ya. Sedih dan kaget," aku Codeblu.
Codeblu tidak berpikir dampak dugaan pemerasan terhadap Clairmont Patisserie bisa sedemikian masif terhadap dirinya.
"Ternyata efeknya bisa sampai segini gedenya," keluh Codeblu.
Namun lagi-lagi, Codeblu cuma bisa pasrah menghadapi kemarahan publik. Ia mempersilakan siapa pun yang kecewa untuk melanjutkan aksi boikot.
"Ya udah, nggak apa-apa. Kalau memang gue nggak boleh masuk ke restoran-restoran itu, ya gue nggak akan memaksa untuk masuk," jelas Codeblu.
Yang jelas, Codeblu tidak akan berhenti melakukan kegiatan sebagai reviewer makanan. Cara memberi ulasan yang sedikit berbeda dari orang lain dianggap Codeblu bukan masalah besar.
"Ya masak kalau lo punya taste yang berbeda, punya cara menilai makanan yang berbeda, terus nggak boleh review? Siapa pun boleh review," tanya Codeblu.
Andai memang keberatan dengan caranya, Codeblu meminta masyarakat untuk mengabaikan konten review makanannya saja.
"Kalau misalkan lo nggak suka sama review gue, ya it's okay. It's very subjective. Kenapa jadi nggak boleh review?," lanjut Codeblu.
Namun di sisi lain, Codeblu tidak menampik bahwa memang ada beberapa hal yang harus diperbaiki dalam caranya mengulas makanan.
"Memang kinerja gue harus gue perbaiki. Banyak yang salah, dan ada beberapa hal yang malah menimbulkan huru-hara. Kalau udah seperti itu, ya itu tidak baik," ucap Codeblu.
Masalah Codeblu dan Clairmont Patisserie sendiri bermula pada 15 November 2024.
Saat itu, Codeblu mengunggah video di media sosial yang memuat tuduhan terhadap sebuah toko kue yang mengirim produk berjamur ke panti asuhan, sebagai bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR).
Meski Codeblu tidak menyebut nama toko secara langsung, banyak yang mengaitkannya dengan Clairmont Patisserie dan membuat sang pemilik tersinggung.
Pada 17 November 2024, Clairmont Patisserie mengeluarkan pernyataan resmi untuk membantah tuduhan Codeblu, dengan menegaskan produk yang didistribusikan telah melewati proses kontrol kualitas dan aman untuk dikonsumsi.
Berita Terkait
-
Dianggap Tak Kompeten, Riwayat Ulasan Kontroversi Tasyi Athasyia Viral
-
Codeblu Akui Sebar Berita Palsu, Permintaan Maaf Dinilai Gak Tulus
-
Pukulan Telak ke Rahang Bikin KO, Chef Arnold Akui Kehebatan Codeblu
-
Pukul KO Chef Arnold, Codeblu Minta Maaf ke Orang yang Tak Suka dengannya
-
Restorannya Dikritik Codeblu, Chef Arnold Sampai Nangis Gara-Gara Kena Mental
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
-
Nana Mirdad Balas Menohok Sentilan Netizen Soal Pamer Bantu Korban Banjir Bali
-
Jadi Oscar Voter, Kamila Andini Hadapi Ratusan Film Termasuk dari Indonesia
-
Jerry Greenfield Pendiri Es Krim Ben and Jerrys Mundur, Merasa Dibungkam Unilever Soal Gaza
-
BCL dan Noah Kunjungi Makam Ashraf Sinclair: Kehangatanmu Masih Ada
-
Bintang Emon: SPBU Asing Jual Cireng Isi Aja, Mumpung Belum Ada Saingan BUMN
-
Akhir Drama, Wika Salim dan Eks Manajer Damai: Saling Maaf tapi Ogah Balik Kerja Bareng
-
Baim Wong Akui Perceraian dengan Paula Verhoeven Perburuk Kondisi Ayah hingga Meninggal
-
Final Season 3 Bikin Heboh, The Summer I Turned Pretty Lanjut Jadi Film!
-
Ivan Gunawan Beri Peringatan Keras Usai Ditagih Utang Rp200 Juta: Kami Bukan Dinas Sosial