Lisa Mariana Kebanting, Istri Ridwan Kamil Dinilai Punya Aura Berkelas Saat Jadi Dosen

Suara.com - Jejak digital Atalia Praratya ramai menuai atensi seiring santernya isu perselingkuhan suaminya, Ridwan Kamil dengan Lisa Mariana pada Rabu (26/3/2025).

Salah satu di antaranya adalah video riwayat Atalia Praratya mengajar di sebuah kampus diduga di FISIP Universitas Widyatama pada (30/3/2024).

Dalam video tersebut, Atalia Praratya terlihat sedang memberi materi perkuliahan di depan para mahasiswa diduga dari FISIP Universitas Widyatama.

Istri Ridwan Kamil itu cukup energik dan komunikatif saat mengisi kelas. Dia tampil memakai baju lengan panjang yang dilengkapi outer berwarna hijau.

"Ini kalau lagi jadi dosen," bunyi keterangan yang disertakan akun @ataliapraratya.official.

Cuplikan unggahan video Atalia Praratya mengajar di kelas sebagai dosen ini viral hingga mendulang atensi sebanyak 49,8 juta jumlah tayangan.

"Tebak mata kuliah apa?" sambung keterangan tersebut, dilansir pada Jumat (28/3/2025).

Perihal itu, sejumlah netizen turut memberikan respons dan komentar yang beragam. Sebagian netizen memuji Atalia Praratya merupakan wanita cerdas dan berkelas.

"Wanita hebat, panutan banget sama bu Cinta. Semoga Allah beri jalan yang terbaik untuk semua ujian ini," tulis seorang netizen.

Baca Juga: Atalia Unggah Kata-kata Perpisahan di Tengah Rumor Selingkuhan Ridwan Kamil

Sementara itu, sebagian netizen lain menjadikan Atalia Praratya sebagai tandingan selebgram diduga selingkuhan Ridwan Kamil, Lisa Mariana.

"Jauh banget sama yang digosip itu bukan kelasnya," ucap netizen lain.

"Pak RK nape bisa belok ke spek LC, padahal bu Cinta sekeren ini," ujar netizen yang lainnya.

Untuk informasi tambahan, Atalia Praratya merupakan alumni SMA Negeri 5 Bandung. Setelah lulus, ia melanjutkan pendidikannya ke Universitas Padjadjaran dengan program studi D3 PAAP.

Untuk pendidikan tingkat sarjana, Atalia mengambil jurusan Hubungan Internasional (HI) di Universitas Parahyangan (UNPAR).

Sementara untuk pendidikan tingkat magister, Atalia mengambil program studi Ilmu Komunikasi di Universitas Pasundan (UNPAS).

Terakhir untuk pendidikan tingkat doktoral, Atalia mengambil program studi Ilmu Komunikasi di Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad. 

Selain gelar pendidikan, Atalia Praratya juga memiliki segudang prestasi penghargaan dan Rekor MURI yang tak kalah mentereng.

Beberapa di antaranya adalah Penghargaan Wiyata Dharma Utama Bunda Paud Tingkat Nasional tahun 2023 dan Penganugerahan Tanda Penghargaan Lencana Melati dari Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.

Kemudian, Penghargaan dari Detik Awards untuk Kategori Figur Teladan tahun 2023, Penghargaan Ikatan Penerbitan Indonesia (IKAPI) Awards untuk kategori Literacy Promotor tahun 2023, dan Penerima Tanda Penghargaan Dharma Karya Kencana dari Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional tahun 2022.

Atalia juga mendapat Penghargaan Apresiasi Bunda Paud tk Nasional Predikat TAHUN 2022, Piagam Tanda Penghargaan Lencana Karya Bakti dari Kwartir Nasional Gerakan Pramuka tahun 2022, Penghargaan Bakti dari Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia tahun 2022. 

Selanjutnya, Atalia juga memperoleh Penghargaan dari OJK dengan Kategori Tokoh Penggerak Inkusi Keuangan Literasi Pemberdayaan Perempuan tahun 2022 dan Penghargaan Nugra Jasa Dharma Pustaloka Kategori Tokoh Masyarakat dari Perpustakaan Nasional RI tahun 2021.

Sementara untuk rekor MURI, Atalia menorehkan Penghargaan Rekor MURI untuk 1.095 Film Pendek Pramuka Terbanyak tentang Keamanan Obat dan Makanan dan Rekor MURI untuk Aplikasi Super Appas pertama Pramuka di Indonesia.

Berikutnya, Atalia menorehkan Rekor MURI untuk Pembangunan Jembatan Gantung pertama Pramuka di Indonesia yang menghubungkan Jawa Barat (Cirebon) dan Jawa Tengah (Brebes) dan Rekor MURI melukis 2.035 payung geulis terbanyak di Indonesia bersama Jabar Bergerak di Tasikmalaya.

Beberapa rekor MURI lain yang ditoreh Atalia di antaranya adalah Rekor MURI festival Egrang terbanyak bersama Jabar Bergerak di Kabupaten Ciamis dan Rekor MURI 35.483 partisipan kaulinan barudak terbanyak se-Indonesia di Cianjur.