Suara.com - Media sosial sempat riuh membahas sikap Najwa Shihab yang dianggap tidak kritis lagi ke Pemerintah.
Indikasi menguat karena Najwa Shihab pun belum tampil di konten Skakmat di kanal YouTube Pandji Pragiwaksono, yang fokus membicarakan politik untuk mempromosikan tur stand up terbarunya, Mens Rea.
Pertanyaan soal isu lunturnya idealisme Najwa Shihab pun sampai juga ke Pandji Pragiwaksono saat mengadakan siaran langsung di YouTube pada Jumat (4/4/2025).
Ada penonton yang bertanya ke Pandji Pragiwaksono, apakah absennya Najwa Shihab di program Skakmat ada kaitannya dengan isu sang jurnalis merapat ke rezim.
Pandji Pragiwaksono mengawali penjelasannya dari alasan paling sederhana, kenapa Najwa Shihab tidak didatangkan sebagai salah satu narasumber program Skakmat.
"Permasalahannya, Nana enggak bisa main catur. Gue juga pengin sebenernya," kata Pandji Pragiwaksono.
Lebih lanjut, Pandji Pragiwaksono menyebut isu Najwa Shihab merapat ke pemerintah cuma narasi yang dibangun seseorang untuk menjatuhkan kredibilitasnya.
"Gue kasih tahu sama lo ya, ini sejujur-jujurnya gue jawab jujur. Menurut gue, Nana dianggap diam, Ferry dianggep diam, itu ada yang ngegerakin," ujar Pandji Pragiwaksono.
Cerita serupa dialami Ferry Irwandi dari konten terakhirnya di YouTube, saat membahas tentang kondisinya selepas jadi korban pembunuhan karakter di media sosial.
Baca Juga: Duka Pandji Pragiwaksono Usai Ray Sahetapy Berpulang
Kata Pandji Pragiwaksono, Ferry Irwandi masih kritis seperti yang dikenal banyak orang. Saat tampil di konten YouTube-nya pun, Ferry tetap berani menyuarakan kritik ke kebijakan kontroversial pemerintah.
"Ferry tuh enggak diam. Ferry ngoceh terus. Di YouTube gue ngoceh, di sosmed ngoceh, ngoceh terus," imbuh Pandji Pragiwaksono.
Orang-orang yang memunculkan narasi tentang kode terselubung Ferry Irwandi dalam konten pribadinya, diduga kuat hanya orang suruhan untuk membuat cerita bahwa sang kreator sedang terancam imbas kritiknya ke pemerintah.
"Kode-kode itu kan cuma kata orang-orang. Ferry-nya mah pas gue tanya biasa aja," ucap Pandji Pragiwaksono.
Kembali ke Najwa Shihab, Pandji Pragiwaksono mempersilakan publik melihat bagaimana cara putri Quraish Shihab bersuara di media sosial.
"Nana juga. Kalau orang bilang Nana diam, lo scroll aja Instagram-nya. Nana tuh enggak kayak gue sama Andovi yang ngoceh mulu. Dia memang enggak pernah kayak gitu. Cuma lihat aja," kata Pandji Pragiwaksono.
"Nana itu dipersepsikan tajam, karena ketika wawancara sama media dia tajam. Cuma dia memang enggak pernah posting-posting kayak gitu. Makanya gue bingung, kenapa dia dianggap diam?," lanjut sang komika.
Momen pertemuan Najwa Shihab dengan Prabowo Subianto, yang disebut publik sebagai pertanda awal bergabungnya bos Narasi TV ke pemerintah pun Pandji Pragiwaksono anggap sebagai upaya pembunuhan karakter.
"Ada juga yang kemarin dia foto, ketemu sama Prabowo, dibilangnya mau gabung. Lah, namanya jurnalis mah ketemu presiden ya biasa. Waktu sama SBY sama Jokowi, ketemu juga," tutur Pandji Pragiwaksono.
Pandji Pragiwaksono lebih percaya cerita Najwa Shihab, yang menyatakan tidak tertarik bergabung dengan kabinet Prabowo Subianto.
Terasa masuk akal bagi Pandji Pragiwaksono, karena Najwa Shihab kini punya unit bisnis yang berpotensi ditinggal investor kalau ia bergabung ke pemerintah.
"Dianya juga udah ngumumin, enggak mau jadi menteri, mau jadi jurnalis aja terus. Nana itu punya Narasi TV, nanti investornya kabur kalau dia gabung pemerintah," kata Pandji Pragiwaksono.
Pandji Pragiwaksono pun mengingatkan para pengguna media sosial untuk tidak buru-buru mengambil kesimpulan dari ragam narasi yang muncul di media sosial.
"Jadi ramainya itu karena ada yang ngegosok, menurut gue. Terus ada yang makan. Padahal mah, ya gimana sih? Di saat bersamaan, Nana juga masih bacot. Di mana-mana dia masih ngomong, lo nya aja yang enggak lihat," ucap Pandji Pragiwaksono.
"Jadi, hati-hati. Jangan kemakan sama yang kayak gitu-gitu. Nanti bisa enggak sengaja jadi dorong agenda orang," katanya menandaskan.
Berita Terkait
-
Duka Pandji Pragiwaksono Usai Ray Sahetapy Berpulang
-
Pandji Pragiwaksono Hingga Baskara Putra Soroti Operasi Militer di Ruang Siber
-
Kemal Palevi Miris Lihat Kondisi Negara Usai RUU TNI Disahkan: Sudah Puas Zim?
-
Sederet Figur Publik Angkat Suara soal Pengesahan Revisi UU TNI
-
Pandji Pragiwaksono Sebut Protes Publik Salah Sasaran: Bukan ke Stafsus Deddy Corbuzier!
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Deva Mahenra Sering 'Selingkuh' di Film, Mikha Tambayong Takut Jadi Kenyataan?
-
Palestina Terus Diserang, Mark Ruffalo dan Ratusan Pekerja Film Hollywood Boikot Israel
-
Sinopsis The Long Walk, Film Bertahan Hidup Dalam Kompetisi Mematikan
-
5 Film Wakili Indonesia di Oscar, Terbaru Sore: Istri dari Masa Depan
-
Kenapa The Exit 8 Wajib Ditonton? Film Horor Jepang Paling Mencekam 2025
-
5 Fakta Film Pangku, Debut Reza Rahadian sebagai Sutradarayang Mendunia
-
Melanie Subono Semprot Wakil Ketua DPRD Jabar yang Keluhkan Tunjangan Rumah Rp71 Juta
-
Dari Film Yakin Nikah, Enzy Storia Ungkap Pelajaran Penting Sebelum Menikah dari Film
-
Steffi Zamora Bikin Geger, Pamer Baby Bump Bareng Nino Fernandez, Publik Kaget: Kapan Nikahnya?
-
Kisah Bocah Palestina di 'The Voice of Hind Raja' Bikin Penonton Festival Film Venesia Emosional