Suara.com - Kabar wafatnya Paus Fransiskus pada Senin (21/4/2025) mengguncang dunia, sekaligus menandai akhir dari sebuah era dalam kepemimpinan Gereja Katolik Roma.
Umat Katolik dari berbagai belahan dunia berkabung. Namun pada saat yang sama, rasa penasaran pun mulai tumbuh.
Bagaimana proses pemilihan pemimpin baru akan berlangsung? Mengapa proses ini sangat tertutup dan penuh misteri?
Pertanyaan-pertanyaan ini muncul seiring para kardinal Gereja Katolik yang berusia di bawah 80 tahun bersiap berkumpul di Vatikan.
Mereka akan menggelar konklaf, sebuah ritual kuno dan rahasia yang menentukan siapa yang akan menjadi penerus Takhta Santo Petrus.
Film "Conclave" karya Edward Berger pun kembali menarik perhatian publik karena dirasa sangat relevan.
Film ini tidak hanya menyuguhkan drama, tetapi juga membuka jendela imajinatif menuju salah satu proses pemilihan paling rahasia di dunia.
"Conclave" dimulai dengan kematian seorang paus fiktif dan mengikuti perjalanan para kardinal dalam menentukan penggantinya.
Kardinal Thomas Lawrence (Ralph Fiennes), dekan College of Cardinals, memimpin konklaf dengan para kandidat kuat yang diperankan sejumlah aktor papan atas lain, seperti Stanley Tucci dan John Lithgow.
Baca Juga: 4 Film Islami yang Diadaptasi dari Novel Asma Nadia, Inspiratif Banget!
Film ini menggambarkan para kardinal yang dikurung di dalam lingkungan Vatikan, mengikuti serangkaian pemungutan suara dengan dinamika politik dan spiritual yang rumit.
Meskipun merupakan karya fiksi, film ini banyak dipuji oleh para pakar karena representasinya yang cukup akurat terhadap proses konklaf sebenarnya.
Bagaimana Prosesi Pemilihan Paus dalam Film Conclave?
Berbagai ritual yang ditampilkan dalam "Conclave" ternyata memang mendekati kenyataan.
Doa-doa yang dilantunkan, pembakaran surat suara, dan penggunaan jarum untuk merangkai kertas suara adalah bagian nyata dari prosesi konklaf.
Setiap kardinal menuliskan satu nama calon Paus di selembar kertas, yang kemudian dibacakan dan dijahit sebelum akhirnya dibakar.
Jika suara dua pertiga belum tercapai, asap hitam akan mengepul dari cerobong Kapel Sistina.
Berita Terkait
-
Sempat Dikeluhkan Indro Warkop, Fedi Nuril Ikut Buka Suara Soal Royalti Film
-
Ucapan Duka Atas Meninggalnya Paus Fransiskus dari Tokoh Publik Indonesia
-
Siapa Pengganti Paus Fransiskus? Simak 5 Daftar Calon Kardinal Kuat yang Jadi Penerus Berikutnya
-
Setelah Paus Fransiskus Wafat: Siapa Kandidat Terkuat Penggantinya?
-
Kenang Paus Fransiskus, Anies Baswedan Sebut Sosok Bertutur Lembut yang Lantang Bela Palestina
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Potong Rambut Super Pendek, Prilly Latuconsina Bikin Omara Esteghlal Tergila-gila
-
Alasan Haru di Balik Ahmad Dhani dan Mulan Jameela Adopsi Anak, Ternyata Demi Safeea
-
Dari Instagram ke Layar Lebar: Kisah Bunda Corla, Si Ratu Jreng yang Kini Jadi Mertua Ngeri Kali
-
Mau ke DWP 2025? Tiket Lebih Murah Lewat BRImo dengan Promo Buy 2 Get 3
-
Lega Akhirnya Resmi Cerai dari Ahmad Assegaf, Tasya Farasya Kenang Momen Mau Lompat dari Genteng
-
Jadi Relawan Banjir Sumatra, Kenapa Komeng Tak Dihujat seperti Anggota Dewan Lainnya?
-
Roby Satria Panen Cuan Royalti, Sebut Katalog Lagu Aset Warisan Musisi
-
Bantah Penyuka Sejenis, dr Boyke Justru Sorot Pria yang Suka ke Tempat Gym
-
Disentil Suka Ikut Nimbrung, Apa Jabatan Marissya Icha di Kantor Hukum yang Bela Inara Rusli?
-
Penghargaan Prancis untuk Garin Nugroho: Bukan Sekadar Gelar, Tapi Pilar Masa Depan