Dulu Nangis-Nangis 'Dibuang' Hotma Sitompul, Desiree Tarigan Kini jadi Pengusaha Sukses

Suara.com - Kehadiran Desiree Tarigan di rumah duka Hotma Sitompul mengingatkan kembali perseteruan mereka pada 2021. Hotma diketahui baru meninggal dunia pada 16 April 2025.

Kehadiran Desiree bersama Bams eks Samsons sang putra di rumah duka seolah menegaskan bahwa sudah tidak ada lagi dendam terhadap mendiang.

Kendati begitu, Desiree dan Bams kompak tutup mulut setelah melihat dan ikut mendoakan jenazah Hotma.

Desiree kini hidup sebagai single mother yang mandiri melalui kesuksesan bisnisnya, terutama Mamitoko Store yang menjual aneka makanan lezat.

Di balik kesuksesannya, Desiree Tarigan harus melalui masa-masa sulit penuh tangisan.

Seperti yang dibagikan akun Instagram @lambe.pedes.official pada Selasa (22/4/2024).

Didampingi sang kuasa hukum, Hotman Paris Hutapea, Desiree meratapi nasibnya yang seakan dibuang oleh Hotma Sitompul setelah 24 tahun mereka membina rumah tangga.

"Para kaum lelaki, jangan perlakukan kami, wanita, seperti sampah. Udah nggak guna mungkin, udah nyusahin mungkin di masa tua, dibuang aja," ujar Desiree sambil menangis.

"Juga buat ibu-ibu, wanita, pikir seribu kali kalau mau menikah. Pikirkan baik-baik. Jangan asal menikah saja. Karena (jalannya) panjang, apalagi kalau udah perkawinan bukan yang pertama, lebih sulit lagi nanti. Banyak permasalahannya," imbuh Desiree.

Baca Juga: Beragama Kristen, Hotma Sitompul Ternyata Pernah Menikah di Masjid

Melalui pengalamannya tersebut, Desiree Tarigan berharap para wanita bisa memetik pelajaran yang berharga.

"Jadi buat teman-teman, rekan wanita, kita ini, wanita ini, lemah, di pihak yang lemah. Jadi sebelum bertindak, kita harus pikirkan matang-matang. Jangan kayak saya," tandasnya.

Kronologi Perseteruan Desiree Tarigan vs Hotma Sitompul

Dugaan perselingkuhan Hotma Sitompul dengan menantunya, Mikhavita Wijaya, menjadi awal mula perseteruan.

Mikhavita kala itu sedang proses cerai dengan Bams yang notabene adalah putra sambung Hotma, buah hati Desiree Tarigan dari pernikahan pertama.

Desiree juga mengaku diusir dari rumah Hotma. Namun Hotma membantah, menyebut Desiree pergi atas kemauan sendiri bahkan membawa barang-barang dari rumahnya.

Hotma yang memasang tembok pembatas antara rumah utamanya dengan paviliun yang menjadi tempat tinggal Desiree Tarigan membuat perseteruan semakin memanas.

Serangan demi serangan diberikan Hotma, mulai dari bantahan perselingkuhannya dengan menantu sendiri hingga dugaan Desiree-lah yang sebenarnya berselingkuh.

Desiree lantas melaporkan Hotma Sitompul ke polisi atas dugaan penyebaran fitnah, pencemaran nama baik, dan penyerobotan tanah.

Perseteruan yang terjadi hampir setahun itu pada akhirnya berakhir dengan damai. Desiree Tarigan dan Hotma Sitompul mencabut laporan polisi, tetapi tetap bercerai.

Desiree Tarigan jadi Ikon Wanita Mandiri

Menanggapi tangisan Desiree Tarigan di masa lalu, warganet berempati sekaligus menunjukkan kekaguman.

Pasalnya dalam waktu empat tahun, Desiree mampu bangkit meraih kesuksesan dengan kaki sendiri.

"Alhamdulillah sekarang mama malah makin sukses dan sehat," komentar akun @tary_rahar***.

"Sekarang ibu hebat Buu makin sukses," kata akun @nurnanii***.

"Sedih liat Mamitoko pas di akhir ngomong 'jangan kayak saya'. Sekarang Mami bisa buktiin sukses dan tetap berdaya walau tidak di usia muda," sahut akun @ikancuwe***.

Sebagaimana diketahui, usaha Mamitoko yang sebenarnya sudah dibangun Desiree Tarigan sejak 2013 semakin sukses.

Belakangan ini lapis legit yang dijual di Mamitoko Store jadi viral dan laris manis.

Mamitoko Store berawal dari hobi memasak Desiree yang membuat penonton setia ingin merasakan hasilnya juga.

Nama Mamitoko sendiri tercetus begitu saja ketika anaknya menanyakan keinginan Desiree punya toko sendiri.

Mamitoko kini juga merambah ke dunia fashion lewat Mamitoko Clothing. Mereka menjual pakaian khusus wanita.

Bisnis properti pun dijajal Desiree Tarigan dengan mendirikan Mamitoko Garden Villa.

Berlokasi di Bogor, Jawa Barat, Mamitoko Garden Villa pun semakin ramai penyewa.

Kontributor : Neressa Prahastiwi