Suara.com - Rayen Pono kembali memberikan pernyataan kontroversial terkait Asosiasi Komposer Seluruh Indonesia atau AKSI.
Asosiasi para pencipta lagu Indonesia yang tengah memperjuangkan sistem direct license tersebut dinilai hanya bergantung kepada Ahmad Dhani.
Rayen Pono bahkan menyatakan bahwa para pencipta lagu yang bernaung di AKSI terpaksa menjadi pengemis.
"Pencipta lagu (AKSI) terpaksa harus menjadi pengemis dan AKSI tanpa Ahmad Dhani adalah butiran debu," tulis Rayen Pono melalui Instagram pada Jumat, 2 Mei 2025.
Pernyataan kontroversial itu pun dapat dipertanggungjawabkan oleh Rayen Pono sehingga tidak akan pernah ditariknya kembali.
"Adalah statement yang tidak akan pernah saya cabut dan bisa saya pertanggungjawabkan dengan argumentasi yang jantan dan logis," imbuh mantan personel Pasto tersebut.
Di caption, Rayen Pono menyindir 'gerombolan' AKSI sedang gelisah tetapi tidak dijelaskan secara rinci alasannya.
"Gerombolan harusnya bisa mengendalikan situasi, ini kok malah gelisah," ledek Rayen Pono yang menambahkan emoji tertawa.
Baca Juga: Mulan Jameela Pernah Curhat Jadi Korban Selingkuh Ahmad Dhani : Tak Pakai Hati Tapi Body
Hingga berita ini dituliskan, belum ada tanggapan dari Ahmad Dhani maupun AKSI terkait pernyataan Rayen Pono.
Kronologi Perseteruan Rayen Pono vs Ahmad Dhani
Rayen Pono semula tak berniat memihak AKSI maupun Vibrasi Suara Indonesia (VISI) yang menaungi para penyanyi.
Sebagai penyanyi yang juga pencipta lagu, Rayen Pono menilai dua 'gerombolan' tersebut sama-sama memihak kepentingan masing-masing.
Rayen Pono hanya berharap permasalahan royalti lagu yang berkaitan dengan UU Hak Cipta ini dapat diselesaikan tanpa merugikan salah satu pihak.
Namun penggunaan kata 'gerombolan' yang diucapkan Rayen Pono saat berbincang dengan Ryan D'Masiv itu kurang berkenan di telinga Ahmad Dhani.
Kata 'gerombolan' dirasa berkonotasi negatif. Ahmad Dhani pun mengaku tak mengenal Rayen Pono yang berani-beraninya mengkritik AKSI yang beranggotakan para pencipta lagu senior.
Padahal sebagaimana diketahui, Rayen Pono memulai debutnya sebagai penyanyi di grup Pasto yang diproduseri Maia Estianty mantan istri Ahmad Dhani.
Perseteruan berlanjut dengan undangan kepada Rayen Pono untuk mengikuti debat terbuka tentang UU Hak Cipta.
Sayangnya Ahmad Dhani mengundang dengan cara kurang sopan, yaitu mengganti nama Rayen Pono menjadi 'Rayen Porno'.
Ahmad Dhani pun meminta maaf, asalkan Rayen Pono bersedia datang ke debat terbuka yang digelar AKSI.
Akan tetapi di forum terbuka itu, Ahmad Dhani justru terang-terangan mengganti nama Rayen Pono dengan 'Rayen Porno'.
Kejadian itu memantik amarah keluarga Pono yang berasal dari Nusa Tenggara Timur.
Sementara Ahmad Dhani merasa masalah nama itu terlalu dibesar-besarkan. Apabila kurang berkenan, Dhani pun mempersilakan dirinya dilaporkan.
Tantangan tersebut dijawab Rayen Pono dengan laporan ke Bareskrim Polri dan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).
Rayen Pono dan Ahmad Dhani Saling Sindir di Media Sosial
Perseteruan semakin panas ketika Rayen Pono dan Ahmad Dhani tak berhenti saling sindir di media sosial.
Seperti baru-baru ini, Rayen Pono menyebut Ahmad Dhani sok legend padahal hanya mengganti lirik dari lagu orang lain.
Pendapat Rayen Pono itu berkesinambungan dengan pernyataan Bimo eks Netral yang menilai tidak ada musisi legend di Indonesia.
Menurut Bimo yang sempat bergabung dengan Dewa 19, hampir semua musisi Indonesia menyontek konsep.
Pernyataan Bimo lantas dipadukan dengan sederet karya Ahmad Dhani yang hanya mengganti lirik dari lagu-lagu musisi luar negeri.
Ahmad Dhani pun membela diri. Meski tidak menyinggung nama Rayen Pono maupun Bimo eks Netral, Dhani menegaskan tidak pernah mengambil lagu musisi luar negeri.
Seperti lagu "Jika Surga dan Neraka Tak Pernah Ada", Ahmad Dhani menuliskan Stepphen Simmonds sebagai penciptanya sementara ia penulis lirik. Bagaimana pendapatmu?
Kontributor : Neressa Prahastiwi
Berita Terkait
-
Dasco: UU Anti-Flexing Bukan Sekadar Aturan, tapi Soal Kesadaran Moral Pejabat
-
Solidaritas untuk Palestina, Massa Gelar Aksi di Depan Kedubes AS
-
Ada Pemotongan Anggaran, 800 Ribu Buruh hingga Guru Mogok Kerja
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
-
Lita Gading Soroti Latar Pendidikan Iyeth Bustami di DPR: Lulusan Paket C
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
Terkini
-
Maia Estianty Ogah Lanjutkan Bikin Lagu Buat Duo Maia, Ini Alasannya
-
Luna Maya Ngaku Pernah Bokek Parah: Saldo ATM Cuma Rp0!
-
Daftar Lengkap Pemenang Infotainment Awards 2025, Aqeela Calista hingga Keluarga Leslar Borong Piala
-
Sirine-Strobo Polisi Kini Dilarang, Kang Maman: Moga Tak Ada Lagi 'Tet Tot Tet Tot' Menyebalkan Itu
-
Tasya Farasya Comeback! Unggahan Perdana usai Gugat Cerai Banjir Dukungan dan Bikin Mewek
-
Angelina Sondakh Peringatkan Koruptor: Hakim Akhirat Lebih Ngeri dari Hakim Dunia!
-
Kisah Ngidam Zaskia Sungkar di Trimester Pertama, Mangga Muda Dini Hari Jadi Penakluk Rasa Mual
-
Yovie Widianto dan Andi Rianto Gelar Konser 'Miliaran Cinta', Lagu-Lagu Hitsnya Bakal Dirombak Total
-
Sinopsis The Summer I Turned Pretty, Perjalanan Cinta Belly Berakhir di Musim Ketiga
-
Akhirnya Nikah, Ini Cara Billy Syahputra Bujuk Vika Kolesnaya Jadi Mualaf