Suara.com - Kekalahan telak Timnas Indonesia dari Jepang dengan skor 6-0 menyulut beragam komentar sinis, salah satunya dari legenda tenis Yayuk Basuki.
Sebagaimana diketahui, Skuad Garuda harus menelan pil pahit setelah dibantai Jepang pada lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia pada Selasa, 10 Juni 2025.
Di tengah ramainya komentar publik, muncul suara Yayuk Basuki yang menyoroti fenomena ini dengan sudut pandang yang berbeda.
Menurutnya, kekalahan ini adalah pengingat bagi semua pihak untuk tidak menganakemaskan satu cabang olahraga (cabor) saja.
Selama ini, sepak bola selalu diutamakan, sementara cabor lain seolah menjadi anak tiri.
Yayuk menyampaikan pendapatnya melalui unggahan di akun Facebook miliknya.
"Ya itu sebagai pengingat untuk semua. Gusti Allah tidak menyukai sesuatu yang berlebihan. Makanya jangan anak tirikan cabor lain," tulis mantan petenis nasional itu.
Komentar Yayuk langsung memicu gelombang reaksi dari netizen.
Banyak yang mendukung pernyataannya dan menyuarakan keresahan serupa terhadap perhatian pemerintah yang dinilai terlalu terpusat pada sepak bola.
Baca Juga: Kalah Telak dari Jepang, Jay Idzes Unggah Permintaan Maaf ke Suporter Timnas
Tak sedikit pula yang mengingatkan bahwa olahraga di Indonesia jauh lebih luas dan berprestasi dari sekadar sepak bola.
"Tenis, wushu, renang, catur, angkat besi, atletik dll nggak bisa jadi tunggangan politik, Mbak. Mau gimana lagi, pemerintah melihatnya seperti itu," tulis seorang netizen.
"Mbak yayuk sampai speak up. Please berubah woy @KEMENPORA_RI Olahraga bukan cuma sepakbola @prabowo," tambah netizen lain.
Ada pula mengingatkan betapa besarnya kontribusi Yayuk dalam dunia olahraga Indonesia.
"Yayuk Basuki ini btw pernah masuk perempat final Wimbledon tahun 1997. Prestasi yang belum bisa dipecahkan dan bahkan disamai oleh petenis putri Indonesia lainnya. What a legend," ujar netizen.
"Wah legend sampe ikut komentar, yang ndak tahu beliau siapa, beliau merupakan atlet tenis legend di Indonesia," ungkap netizen.
Berita Terkait
-
Timnas Dibantai Jepang, Justin Hubner Keciduk Kencan dengan Jennifer Coppen Sambil Gendong Kamari
-
Sering Sindir Terkait Naturalisasi, Ternyata Malaysia Lebih Parah daripada Timnas Indonesia
-
Raja Ampat untuk Wisata Bukan Tambang, Prabowo Dihadapkan Dilema PT Gag
-
4 Pemain Keturunan Berbandrol Rp364 M Bela Timnas Indonesia Lawan Negara Teluk?
-
Umpatan China Pasca Timnas Indonesia Dihancurkan Jepang
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Sampai Menahan Tangis, Nicholas Saputra Ungkap Keresahan Terdalam Soal Bencana Sumatra
-
10 Film Animasi Terbaik Sepanjang 2025 dengan Skor Tertinggi Versi Rotten Tomatoes
-
Otak Kerja Terus! Rossa Ungkap Vidi Aldiano Tetap Produktif meski Berjuang Lawan Kanker
-
6 Film Rob Reiner, Sutradara Hollywood yang Baru Saja Meninggal Dunia
-
Bella Saphira vs Marini Zumarnis Adu Honor Pertama, Siapa Lebih Unggul?
-
Dian Sastro Wujudkan Ibu AI dalam Film Esok Tanpa Ibu, Ringgo Agus Rahman sampai Nangis
-
Tulis Lagu Sendiri di Usia 6 Tahun, Ariana Ivy Ajak Anak Indonesia Berimajinasi Lewat "Kuda Ajaib"
-
Poster Film Janur Ireng Bikin Geger: Ratu Rafa Terbaring dengan Pose Kontroversial
-
Kaleidoskop 2025: 5 Debutan Film Indonesia Paling Booming, Ada Bunda Corla
-
Lisa Mariana Dukung Atalia Praratya Gugat Cerai Ridwan Kamil: Keputusan Terbaik