Suara.com - Cinta Laura membuat kampanye yang menarik dalam menyuarakan penolakannya terhadap praktek pertambangan di Raja Ampat.
Bukan mengangkat dari sisi kerusakan lingkungan, Cinta Laura justru mengangkat cerita tentang keluhan seorang anak Raja Ampat yang hidupnya berubah setelah proyek tambang dibuka di sana.
"Kami melihat sendiri bagaimana pohon ditebang, air berubah hitam, langit berubah berdebu," keluh seorang anak dalam video yang Cinta unggah ulang di Instagram baru-baru ini.
Sang anak juga mempertanyakan bagaimana lahan tambang bisa dibuka di tanah yang sudah sejak lama punya makna sakral bagi mereka.
"Kami tak mengerti, mengapa tambang boleh masuk ke tanah adat, ke tempat yang disucikan oleh leluhur kami?" keluhnya.
Cinta Laura pun memberi penjelasan kenapa pendekatan dari sisi kemanusiaan ia pilih dalam mengkampanyekan penolakan proyek tambang di Raja Ampat.
Hadir sebagai narasumber dalam podcast Daniel Mananta, Cinta Laura mengatakan bahwa bisa saja dia menyajikan fakta tentang pentingnya menjaga ekosistem laut Raja Ampat.
"Aku bisa aja menggunakan fakta-fakta sains dan mengatakan 75 persen spesies perairan itu ada di Raja Ampat," kata Cinta dalam video yang tayang di YouTube hari ini, Kamis, 12 Juni 2025.
Namun, Cinta Laura pesimis pendekatan dari sisi kerusakan lingkungan Raja Ampat bisa menggerakan nurani publik untuk membantu menyuarakan penolakan.
Baca Juga: Cinta Laura: Orang Papua Itu Baik, Kenapa Dieksploitasi?
Seingat Cinta Laura, sudah banyak pegiat lingkungan di Indonesia yang kampanyenya tidak berbuah hasil positif.
"Itu tidak akan kena ke masyarakat, karena tidak semua orang peduli lingkungan. Tidak semua orang juga bisa mengerti isu ini dari segi teknis," jelas Cinta.
Sedang melalui isu-isu kemanusiaan, sudah banyak contoh kasus di Indonesia yang akhirnya viral dan membuat mereka yang berwenang tergerak untuk mengambil tindakan.
"Sesuatu harus viral agar ditanggapi oleh orang-orang yang memiliki kekuasaan untuk bisa mengubah sistem yang ada," terang Cinta.
Diharapkan Cinta Laura, empati masyarakat Indonesia tergerak lewat isu-isu kemanusiaan yang timbul dari pembukaan lahan tambang di Raja Ampat.
"Kita bisa membuka mata masyarakat dengan mempenetrasi rasa kemanusiaan mereka," kata Cinta.
Cinta Laura sendiri sejak awal ikut bersuara menyuarakan penolakan lahan tambang di Raja Ampat karena iba dengan situasi penduduk asli Papua.
Kunjungan terakhir Cinta Laura ke Wamena, Papua tahun lalu membuka matanya tentang kebaikan masyarakat Papua yang justru dibalas dengan bentuk eksploitasi kekayaan alam mereka.
"Aku melihat bagaimana warga Papua itu sangat tulus, sangat baik, hatinya penuh cinta, dan sangat meng-embrace tamu-tamu yang datang ke tanah mereka," kenang Cinta.
"Aku udah pengin nangis tiap hari. Kenapa orang-orang semurni itu dieksploitasi oleh penduduk mereka sendiri?," imbuh sang aktris.
Masyarakat Papua sudah sejak lama menanggung konsekuensi atas tindakan yang dianggap sebagai upaya memajukan perekonomian bangsa.
"Kita sudah hidup di masa, di mana banyak sekali orang, yang saking serakahnya, tidak tahu kapan harus berhenti, kapan harus merasa cukup," keluh Cinta.
Masih lewat gerakan yang sama, Cinta Laura berharap bisa mempengaruhi para pengampu kebijakan untuk lebih memahami apa yang sebenarnya masyarakat Papua butuhkan.
"Kita harus mikirin, apa yang membuat mereka bahagia. Apa yang bisa menggaransi budaya mereka bisa terus berlangsung," tegas Cinta.
Orang-orang harus tahu, masyarakat Papua punya caranya sendiri dalam menjalankan hidup dan Cinta Laura ingin hal itu lebih dihargai.
"Aku ketemu orang-orang adatnya langsung. Aku melihat cara mereka hidup, cara mereka melanjutkan tradisi dari nenek moyang mereka," kisah Cinta, mengenang kunjungan terakhirnya ke Wamena.
Berita Terkait
-
Greenpeace Murka, Kecam Izin Baru PT Gag Nikel yang Bakal Merusak Raja Ampat
-
Raja Ampat Terancam! Izin Tambang Nikel Diberikan Lagi, Greenpeace Geram!
-
#SaveRajaAmpat Menggema di Forum PBB, Greenpeace Soroti Ancaman Tambang
-
Pertamina Investasi Infrastruktur Kesehatan Terapung, Perkuat Ekonomi Wilayah 3T
-
Cinta Laura dan Indah G Minta Dukungan Global untuk Tekan Pemerintah Indonesia
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Sinopsis dan Fakta Menarik Shin's Project, Drakor Baru Han Suk Kyu Tayang di Vidio
-
5 Alasan Harus Nonton Serial Ratu Ratu Queens di Netflix
-
Bakal Bawa Foo Fighters hingga MCR, Ravel Junardy Dulunya Jual Beli Alat Musik
-
Minggat dari Rumah, Dahlia Poland Ogah Minta Nafkah ke Fandy Christian
-
Steffi Zamora Hamil, Hannah Al Rashid Curhat Pernah Jadi Pejuang Garis Dua
-
Mandra Semprot Artis Zaman Sekarang, Sepelekan Persiapan Syuting
-
Nekat! Fedi Nuril Blak-blakan Sindir Gerindra: Asem, Tiap Hari Ada Aja Berita Aneh dari Rezim
-
Primus Yustisio Bongkar Kejanggalan Penerimaan Beasiswa LPDP, Tak Takut Diserang Buzzer
-
Dahlia Poland Kabur dari Rumah Tinggalkan Anak-Anak
-
Curhat Rumah yang Dijarah Hasil Kerja Puluhan Tahun, Eko Patrio: Kaki jadi Kepala, Kepala jadi Kaki