Kendati demikian, Ariel juga menyadari kecepatan perkembangan AI yang luar biasa.
"Tapi kan mereka tuh cepet banget perubahannya. Dari 1.0-nya sampai ke 5.0-nya tuh nggak lama," ujarnya.
Oleh karenanya, Ariel menekankan satu hal yang paling krusial dalam potensi pengembangan AI, yakni aturan atau regulasi.
"Yang paling penting, apa pun itu, setiap ada sesuatu yang baru, yang paling penting adalah aturannya. Kalau saya bilang gitu. Jadi aturannya mestinya kayak gimana nih? Yang nggak melanggar ke orang lain, yang nggak bikin rusuh ke publik," tegasnya.
Pentingnya regulasi ini bukan tanpa alasan. Ariel menyoroti potensi bahaya AI, tidak hanya dalam suara tetapi juga visual.
"Kan apalagi bukan cuma suara ya, visual juga bisa. Misalnya ada informasi yang di mana, tiba-tiba ada visualnya, siapa ngomong apa, terus dipercaya sama seluruh publik, itu kan bahaya tuh," ungkapnya.
Hal ini berkaitan erat dengan isu deepfake yang semakin marak, di mana AI dapat memanipulasi suara dan visual seseorang hingga sulit dibedakan dari aslinya.
"Kalau suara saya tiba-tiba dipakai orang lain, pasti ada keberatan juga, itu pasti," kata Ariel.
Tanpa regulasi yang jelas, penggunaan suara atau gaya bermusik seseorang oleh AI tanpa izin dapat menimbulkan masalah serius terkait hak cipta dan etika.
Baca Juga: DPR RI Minta MK Tolak Gugatan Uji Materi UU Hak Cipta dari Ariel NOAH dkk
Ariel pun kembali menegaskan, "Jadi tetap mesti beradaptasi, tapi yang paling penting ya itu, aturannya sih pasti,".
Perkembangan AI dalam musik memang membawa janji inovasi, tetapi juga memunculkan tantangan etika dan hukum yang perlu diatasi.
Pandangan Ariel NOAH menjadi cerminan bahwa adaptasi dan regulasi adalah dua sisi yang harus berjalan beriringan, demi demi masa depan industri musik yang lebih baik.
Berita Terkait
-
Mirip Hanni NewJeans, Vokalis Band Asal Bogor Ini Curi Perhatian di Tengah Kabar Go International
-
Idealis, Danilla Riyadi Minta Album Barunya Didengar dari Awal
-
Pasar Smartphone Indonesia Melejit 12 Persen di Q3 2024, Gen AI Jadi Magnet Utama Konsumen
-
Di Balik Penjaga Gerbang Digital: Peran AI Detector Dalam Membangun Kepercayaan Daring
-
Indonesia Meledak di Era AI : Pertumbuhan 127 Persen Jadikan RI Pemimpin Asia Tenggara
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- Biodata dan Pendidikan Gus Elham Yahya yang Viral Cium Anak Kecil
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Kronologi Panas Perebutan Takhta Keraton Solo 2025, Siapa Raja Sebenarnya?
-
Bantah Ruben Onsu Nunggak Cicilan, Pengacara: Uang Bulanan Sarwendah Rp200 Juta Tak Pernah Telat
-
2 Tahun Disimpan Rapat, Ini Perjalanan Cinta Boiyen dengan Suami yang Dosen
-
Desta Akui Takut Tenggelam dalam Imitasi, Ini Tantangan Terberatnya Jadi Dono
-
Azizah Salsha Akhirnya Buka-bukaan Soal Perceraian dengan Pratama Arhan
-
Sinopsis Men in Black II: Misi Agen J dan K Hadapi Alien Seksi, Malam Ini di Trans TV
-
Kini Bahagia Bersuamikan Rully, Boiyen Punya Cerita Pahit soal Asmara: Pernah Ditinggal Kawin
-
Review The Running Man, Ketika Reality Show Jadi Ajang Bertahan Hidup
-
Bikin Geleng-Geleng Kepala, Andre Taulany Beri Kado Nakal untuk Malam Pertama Boiyen
-
Boiyen Resmi Menikah dengan Rully Anggi Akbar, Mahar Fantastis Rp110 Juta Terungkap