Ada yang mendukung keberanian Chappelle untuk menyuarakan hal yang dianggap tabu.
"Chappelle mengemasnya sebagai orang Palestina yang gemuk di Amerika, yang mendapat keuntungan dari 'sistem' yang membunuh dan membuat orang Palestina kelaparan di tanah airnya," kata akun bernama @LucaGuadagnegro.
"Seharusnya sudah jelas, dia informan Mossad. Waspada lah terhadap orang itu. Industri musik dan hiburan dikendalikan oleh mereka yang terpilih," timpal akun bernama @BrathBonespurs.
Namun, ada juga yang menganggap Dave Chappelle sama-sama punya kesalahan yang tidak kalah besarnya dari DJ Khaled.
"Pernyataan datang dari orang yang tidak pernah bersuara saat merayakan ulang tahun di kapal pesiar bersama Diddy," tutur akun bernama @DisclosureKing.
"Dengan cara yang sama, Anda menghasilkan jutaan Dolar setahun. Sementara komunitas Anda sedang berjuang, Tuan Chappelle," sahut akun bernama @TweetsStolen.
Sebagian juga menasihati Dave Chappelle, untuk tidak kelewat ikut campur dengan cara mereka yang punya darah keturunan Palestina menyikapi masalah di kampung halaman mereka.
"Saya rasa, kita tidak seharusnya menekan orang untuk memberikan pendapat tentang tragedi tersebut. Orang-orangnya (Palestina) mungkin dapat mempertanyakannya, tetapi orang luar tidak seharusnya mempertanyakan hubungannya dengan orang-orangnya atau perjuangan mereka. Mengingat kita juga tidak tahu apa yang mungkin dia katakan," kata akun bernama @KOAYS.
Untuk diketahui, beberapa pelaku industri hiburan dunia memang mulai banyak yang ikut menyuarakan dukungan mereka ke Palestina.
Baca Juga: SEVENTEEN Gaet Dj Khaled untuk Kolaborasi di Album Baru 'Spill The Feels'
Salah satu contoh terbaru datang dari Bob Vylan, yang saat tampil di Glastonbury Festival baru-baru ini mengajak penonton untuk meneriakan yel-yel 'Death to the IDF'.
Frasa ini merupakan slogan perlawanan yang sering diteriakkan dalam berbagai aksi demonstrasi pro-Palestina terhadap Israel Defense Forces atau Pasukan Pertahanan Israel.
Bagi para aktivis dan pendukung Palestina, yel-yel ini adalah ekspresi kemarahan dan perlawanan terhadap operasi militer IDF yang mereka anggap sebagai bentuk penindasan dan agresi.
Popularitasnya meningkat secara signifikan seiring dengan eskalasi konflik dan penyebaran informasi melalui media sosial, menjadikannya salah satu slogan yang paling dikenal dalam gerakan solidaritas global untuk Palestina.
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
10 Film Horor Terbaik 2025, Final Destination hingga Sinners
-
Satu Panggung, Raisa Ungkap Kesamaan dengan Ayu Ting Ting
-
7 Film James Cameron Berpenghasilan Terbesar yang Menjadikannya Miliarder
-
Trailer Stranger Things 5 Volume 2 Rilis, Ada Pertempuran Besar Lawan Vecna?
-
Cerita Michelle Ziudith dan Taskya Namya Syuting di Lokasi Mencekam Alas Roban
-
Sidang Cerai Eks Menpora Dito Ariotedjo dan Niena Kirana Digelar Perdana Akhir 2025
-
Sinopsis Film Hokum, Ketika Novelis Horor Terjebak dalam Teror Mengerikan
-
Bintangi 5 Judul Film Tahun Ini, Karier Ali Fikry Ternyata Dimulai dari Menari
-
Berlatar Tarkam, Film Bapakmu Kiper Bakal Hadirkan Fedi Nuril Hingga Ali Fikry
-
Suicide Squad: Ketika Penjahat Jadi Pahlawan dalam Kekacauan yang Menghibur, Malam Ini di Trans TV