Suara.com - Trans TV menayangkan film seru dalam kisah berjudul Heat. Film yang dirilis pada 1995 ini dibintangi Robert De Niro, Al Pacino, dan Val Kilmer.
Berikut kami sajikan sinopsis film Heat, yang disutradarai Michael Mann yang hingga kini masih dianggap sebagai salah satu film aksi kriminal terbaik.
Tiga dekade setelah perilisannya, Heat (1995) karya sutradara Michael Mann bukan hanya sekadar film; ia adalah sebuah monumen dalam genre crime-thriller.
Menghadirkan duel akting yang telah lama dinantikan antara dua titan Hollywood, Robert De Niro dan Al Pacino, Heat menyajikan sebuah epik kriminal yang menggali jauh ke dalam psikologi para karakternya, menjadikan garis antara penegak hukum dan penjahat begitu tipis dan personal.
Bagi para pencinta film di Hollywood, khususnya generasi yang menghargai penceritaan mendalam dan aksi yang digarap dengan presisi, Heat adalah tontonan wajib yang tak lekang oleh waktu.
Film ini berpusat pada dua sosok yang berada di sisi hukum yang berlawanan namun secara fundamental begitu mirip.
Robert De Niro memerankan Neil McCauley, seorang perampok profesional yang dingin, metodis, dan hidup dengan kredo "jangan terikat pada apa pun yang tidak bisa kamu tinggalkan dalam 30 detik jika kamu merasakan 'panas' (polisi) di tikungan."
Di sisi lain, Al Pacino berperan sebagai Letnan Vincent Hanna, seorang detektif LAPD yang obsesif, berapi-api, dan mendedikasikan hidupnya untuk memburu penjahat sekelas McCauley, bahkan jika itu harus mengorbankan kehidupan pribadinya.
Kisah mereka adalah sebuah permainan kucing-dan-tikus yang menegangkan di lanskap urban Los Angeles yang luas dan impersonal.
Baca Juga: Nirina Zubir Hadapi Teror Mencekam dalam Film Panggilan dari Kubur
Mann tidak hanya menyajikan perampokan dan pengejaran, tetapi juga menyelami kehidupan personal kedua pria ini.
Kita melihat bagaimana dedikasi mereka pada "pekerjaan" membuat hubungan mereka dengan para perempuan dalam hidup mereka, istri dan kekasih, menjadi rapuh dan penuh konflik.
Hanna terjebak dalam pernikahan yang di ambang kehancuran, sementara McCauley, yang selama ini anti-komitmen, mulai menemukan cinta yang justru mengancam prinsip hidupnya.
Adegan Ikonik di Meja Kopi
Puncak dari duel psikologis ini bukanlah baku tembak, melainkan sebuah adegan sederhana yang kini menjadi legenda dalam sejarah sinema.
Untuk pertama kalinya di layar lebar, De Niro dan Pacino duduk berhadapan di sebuah kedai kopi. Tanpa senjata, hanya ada dialog yang tajam dan saling menghormati.
Berita Terkait
-
Nirina Zubir Hadapi Teror Mencekam dalam Film Panggilan dari Kubur
-
Kritik Pedas Hannah Al Rashid Soal Industri Hollywood
-
Blasteran Jadi Bumerang, Hannah Al Rashid Gagal Dapat Peran Film International Gegara Kurang Asia
-
Kokain Jutaan Dolar vs Hiu Ganas: Inilah "Great White Waters", Thriller Hiu Paling Brutal 2025?
-
5 Rekomendasi Film Romantis Bollywood Terbaik Garapan Yash Raj Films yang Bikin Baper
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Dunia Nyata vs Akting: Jerome Kurnia dan Nadya Arina Sulit Bangun Chemistry di Film
-
Junior Roberts dan Shanice Margaretha Resmi Gabung, Plot Cinta Sedalam Rindu Semakin Rumit
-
Hamish Daud 'Dijebak' Ikut Casting Film Malam 3 Yasinan
-
Penerbangan Terakhir: Drama Perselingkuhan Pilot Muda dengan Pramugari
-
Selamat Tinggal MTV: Mengenang VJ Ikonik Era Kejayaan
-
4 Alasan McKenna Grace-Mason Thames Paling Pas Jadi Rapunzel-Flynn Rider
-
Sinopsis Undercover Miss Hong, Drakor Komedi Baru Park Shin Hye dan Ko Kyung Pyo
-
Review The Carpenter's Son Versi Non-Kristen: Eksperimen Menarik tapi Hasil Setengah Matang
-
Bukan Hantu Biasa, Wulan Guritno Bawa Horor Naratif ke Malam 3 Yasinan
-
The Amazing Spider-Man Malam Ini di Trans TV: Sang Pahlawan yang Lebih Gelap dan Emosional