Suara.com - Di tengah kontroversi yang menyelimuti filmnya, sutradara Merah Putih: One for All, Endiarto menanggapi salah satu isu paling panas, yakni rumor anggaran produksi yang mencapai Rp6,7 miliar.
Dengan tegas, Endiarto membantah kabar tersebut dan menyebutnya tidak masuk akal.
Endiarto menegaskan bahwa filmnya dibuat tanpa modal besar dan murni atas dasar gotong royong.
Dia bahkan berandai-andai, jika memang memiliki dana sebesar itu, filmnya tidak akan kesulitan mendapatkan layar bioskop.
"Kalau ada (anggaran Rp6,7 miliar), saya enggak akan, hari ini bisa tayang 400 layar," ujar Endiarto saat ditemui awak media di kantornya, Pusat Perfilman H. Usmar Ismail di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan pada Selasa, 12 Agustus 2025.
"Oh, kalau punya budget segitu pasti (tayang 400 layar). Iya jelas dong," ucapnya menyambung.
Menurutnya, kendala terbesar yang dihadapi timnya justru pada biaya-biaya teknis yang tidak bisa dinegosiasikan dengan bioskop, seperti pembuatan DCP (Digital Cinema Package) dan cetak poster.
Inilah alasan utama mengapa filmnya hanya mampu tayang di 16 layar, meskipun permintaan dari berbagai jaringan bioskop cukup banyak.
"Biaya yang paling gede buat kami yang tidak bisa dibayar terima kasih apa? DCP sama poster. Itu yang harus kita bayar," tambah dia.
Baca Juga: Dituding Edit Film Pakai CapCut, Sutradara Merah Putih One For All Geram: Logika Aja
Adapun sebelumnya, Endiarto menegaskan bahwa film ini merupakan proyek gotong untuk meramaikan hari kemerdekaan. Karenanya, film ini dibuat dengan seadanya.
"Jadi kita mulai produksi itu setelah Agustus tahun kemarin. Kita mulai terbesit, 'Ah, harus kita warnai (Hari Kemerdekaan), bikin apa ya?' Ya harus film dong, karena belum ada, tapi high cost," terangnya.
"Nah kita mulai, kita ada ide, gini-gini, akhirnya terbentuk pilihan kita ke animasi karena era digital, lalu kita tidak melibatkan banyak orang. Kenapa? Karena tidak semua orang mau terlibat dalam proyek yang istilahnya, 'proyek thank you', gitu. Lah, kita mau cari yang terlibat aja," lanjut Endiarto.
Soal budget, Endiarto tak menjelaskan dengan detail jumlahnya, karena sejak awal film ini dibuat dengan gotong royong dan dari mereka yang bersedia terlibat.
"Jadi kita enggak menentukan berapa, saya enggak mungkin berani tanya animator habis berapa, atau mereka tanya saya habis berapa. Kita sudah sepakat siapa yang mau ambil bagian, silakan. Dia mau aja kita sudah bersyukur," beber Endiarto.
"Enggak ada catatan angka karena dari awal kita tidak dimulai dari angka tapi niat hati masing-masing," imbuhnya.
Tag
Berita Terkait
-
Curhat Produser Film Merah Putih One for All: Hujatan Bikin Keluarga Kena Tekanan Mental
-
Produser Film Merah Putih One for All Bantah Didanai Pemerintah: Fitnah Keji
-
Film Merah Putih One For All Dibiayai Siapa? Ternyata Budget Aslinya Bukan Rp6 Miliar
-
Merah Putih One For All Pakai Judul Bahasa Inggris Biar Dipahami Anak-Anak, Apa Hubungannya?
-
5 Rekomendasi Film Animasi Indonesia Terbaik Selain Jumbo, Tema Nasionalisme
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Penjelasan Hubungan Jonathan dan Nancy di Stranger Things 5, Bakal Nikah?
-
Via Vallen Kenang Masa Sulit, Pernah Makan Nasi Pakai Garam dan Air Panas
-
Sinopsis Goat: Kisah Perjuangan Kambing Kecil yang Ingin Jadi Atlet Profesional
-
16 Film Siap Tayang di Bioskop Januari 2026, Horor Lokal Hingga Hollywood Ramaikan Awal Tahun
-
Tak Hanya Mens Rea, Sederet Tayangan Netflix Indonesia Ini Sukses Kejutkan Publik, Sudah Nonton?
-
Muhammad Suryo, Sosok di Balik Gemuruh Tur Slank dan Misi Kemanusiaan untuk Sumatra
-
2 Film Pemenang Balinale Tembus Seleksi Awal Oscar 2026
-
Comeback Johnny Huang, Intip Sinopsis Drama China The Punishment
-
Mendominasi Playlist! 6 Musisi Pendatang Baru Terviral Sepanjang 2025
-
Rachel Vennya Buka Suara soal Kondisi Bipolar yang Dialami, Masih Minum Obat dan Kontrol Rutin