Tangis Pilu Mpok Alpa saat Tahu Hamil Lagi, Punya Firasat dan Khawatir Meninggal?

Suara.com - Di tengah kabar Nina Carolina atau Mpok Alpa meninggal dunia, kembali viral video dirinya ketika pertama kali tahu hamil anak ketiga.

Saat itu dia diminta Tim FYP, acara yang dibawakannya bersama Irfan Hakim dan Raffi Ahmad untuk melakukan tes kehamilan.

Dia sempat menolak untuk tes kehamilan meski sudah telat menstruasi 3 bulan.

Setelah mengetahui hasilnya positif hamil, Mpok Alpa menangis haru yang terlihat bukannya senang namun panik dan khawatir.

Dulu publik menilai kalau apa yang ditunjukkan Mpok Alpa aneh atau lebay, namun setelah tahu ada rahasia tentang penyakitnya, netizen baru iba.

Ternyata selama 3 tahun Mpok Alpa berjuang melawan kanker yang dideritanya.

Dia hamil anak ketiga itu dalam kondisi sudah sakit bahkan menjalani kemoterapi.

Ketika tahu hamil, Mpok Alpa sempat berhenti terapi untuk kankernya karena alasan janin yang di kandungnya.

Lebih membahagiakannya lagi, Mpok Alpa dikaruniai bayi kembar.

Baca Juga: Firasat Raffi Ahmad Soal Mpok Alpa Malam Sebelum Meninggal, Ternyata Sudah Masuk ICU dan Napas Berat

Kini bayi kembar Mpok Alpa baru berusia 10 bulan dan harus menerima kenyataan pahit ditinggal sang ibu.

Setelah kepergian Mpok Alpa untuk selama-lamanya, kini publik kembali mengartikan video ketika Mpok Alpa ogah tes kehamilan dan begitu panik tahu dirinya hamil.

Menurut beberapa netizen, Mpok Alpa seolah sudah khawatir jika nantinya tak bisa merawat anak-anaknya karena penyakit yang dideritanya.

"Dulu liat adegan ini seperti ogah-ogahan untuk tes. Taunya emang udah sakit. Sedih," komentar netizen.

"Pantasan pas tau hamil, beliau nangis ya. Ternyata kabar menggembirakan itu menyakitkan untuk mpok Alpa karena tau bakal ninggalin anak-anaknya. Sedih banget," komentar netizen lain.

"Itu yang ditakuti seorang ibu, meninggal kan bayinya pergi untuk selamanya, pantesan mpok alpha dibantu Raffi untuk lahiranya soalnya beliau membutuhkan biaya banyak dan raffi pun tahu itu tapi tidak dipublikasikan, innalilahi wa Inna ilaihi Raji'un, Husnul khotimah Mpok," doa netizen lainnya.

Selama ini dibeberkan Irfan Hakim dan Raffi Ahmad, Mpok Alpa menutup dari publik kalau dirinya sedang menderita kanker.

Dia bahkan selalu terlihat biasa saja meski sebenarnya menahan sakit ketika syuting.

Dia rupanya tak ingin publik tahu dirinya sedang sakit dan seolah tak mau dikasihani.

Perjalanan karier Mpok Alpa

Perjalanan karier Mpok Alpa terbilang unik dan penuh liku.

Diaa memulai kariernya dari panggung ke panggung hingga akhirnya dikenal luas oleh masyarakat Indonesia.

Jauh sebelum namanya dikenal sebagai komedian dan presenter, Mpok Alpa adalah seorang penyanyi dangdut.

Bakatnya di dunia tarik suara sudah terlihat sejak ia masih duduk di bangku SD.

Dia pun mulai aktif tampil dari satu panggung hajatan ke panggung lainnya di sekitar Jakarta dan Depok.

Berkat kemampuannya ini, dia bahkan pernah berbagi panggung dengan penyanyi dangdut legendaris seperti Elvi Sukaesih.

Titik balik karier Mpok Alpa terjadi pada tahun 2018.

Sebuah video curhatannya yang berisi kegelisahan karena tidak pernah diajak jalan-jalan oleh sang suami, bahkan hanya ke Alfamart, menjadi viral di media sosial.

Gaya bicaranya yang jenaka dengan logat Betawi yang khas berhasil mencuri perhatian banyak orang.

Video ini menjadi jembatan bagi Mpok Alpa untuk memasuki dunia hiburan Tanah Air.

Setelah videonya viral, Mpok Alpa mulai mendapatkan tawaran untuk tampil di berbagai acara televisi.

Kepribadiannya yang ceria dan spontan menjadikannya populer sebagai komedian dan presenter.

Dia sering kali berkolaborasi dengan komedian ternama seperti Raffi Ahmad, Irfan Hakim, Denny Cagur, Parto Patrio, dan Rina Nose.

Mpok Alpa menjadi pengisi acara tetap di sejumlah program TV, termasuk "For Your Pagi" (FYP) di Trans7, di mana ia memandu acara bersama Raffi Ahmad dan Irfan Hakim.

Perjalanan karier Mpok Alpa menjadi bukti bahwa bakat dan kerja keras, yang didukung dengan momen yang tepat, dapat mengantarkan seseorang dari panggung sederhana ke puncak popularitas.

Kontributor : Tinwarotul Fatonah