Produser King Bagus mengungkapkan bahwa film berdurasi 30 menit ini hanya memakan biaya produksi sekitar Rp200 juta.
Anggaran produksi yang mencapai ratusan juta itu dinilai sangat efisien karena jika tidak dikerjakan dengan AI sudah bisa dipastikan biaya produksi film tentang perang pasti akan lebih fantastis lagi.
3. Dikerjakan Selama 1 Bulan
Tak cuma anggarannya saja yang disorot karena bisa dibilang hemat, tapi lamanya pengerjaan juga jadi perhatian.
Pasalnya, Diponegoro Hero: 200 Tahun Perang Jawa rampung dikerjakan hanya dalam waktu satu bulan saja.
Efisiensi ini menjadi bukti bahwa teknologi AI yang dimanfaatkan dengan baik dan bijak mampu memangkas ongkos dan waktu produksi secara signifikan tanpa mengorbankan kualitas visual.
4. Hanya Butuh Dua Orang Kru
Fakta lain yang lebih mencengangkan dari film Diponegoro Hero adalah bahwa proses produksinya hanya melibatkan dua orang kru inti.
Jadi tak heran jika film ini disebut sebagai revolusi mengingat biasanya dibutuhkan ratusan kru untuk sebuah film bergenre kolosal.
Baca Juga: Fadli Zon Ogah Komentari Kualitas Film Kartun Merah Putih One for All: Saya Belum Nonton!
"Kalau dulu butuh ratusan kru dan miliaran rupiah untuk film kolosal, sekarang cukup dua orang dengan imajinasi dan skill prom-engineering yang kuat," ungkap King Bagus.
Menurutnya kunci utama terletak pada kemampuan dan imajinasi dalam meracik prompt untuk mengarahkan AI.
5. Tantangan Terberat: Konsistensi Visual
Meskipun canggih, proses produksi dengan AI bukannya tanpa kendala.
King Bagus mengakui tantangan terberat adalah menjaga konsistensi visual dari gambar yang dihasilkan AI dari awal hingga akhir film.
Sebab durasi AI yang lama cenderung sulit digarap apalagi jika sudah dalam hitungan menit.
Berita Terkait
-
La La Land In Concert Sukses Pukau Ribuan Penonton di JIExpo Kemayoran Jakarta
-
Rekomendasi Tontonan Akhir Pekan, Nobody 2 Keren Banget!
-
5 Film Kemerdekaan Pengobar Semangat, Pilihan Tepat Nobar Malam Tirakatan 17 Agustus
-
Gemerlap War 2: Duel Epik Hrithik Roshan vs Jr. NTR Dimulai, Penonton Dibuat Terpukau
-
Jumlah Penonton Film Merah Putih One for All Hari Pertama di Luar Dugaan, Berapa?
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
Terkini
-
Sama-Sama Ogah Nikah Lagi, Riyuka Bunga dan Deddy Corbuzier Mau Tinggal di Panti Jompo Bareng
-
Video Lama Viral, Pernyataan Setia Habib Bahar ke Istri Pertama Kontras dengan Pernikahan Barunya
-
Fajar Sadboy Lemot Tiap Diajak Bicara, Amanda Manopo Duga Gegara Pernah Koma 13 Hari
-
Donny Damara Kritik Gen Z, Anggap Mudah Mengadu dan Tersinggung
-
Demi Cuan, Sarwendah Rela Live Streaming Sampai 14 Jam Sehari
-
Frans Faisal Sambut Peran Baru sebagai Ayah, Siap Ambil Jatah Begadang
-
Membandingkan Didikan Guru, Donny Damara: Dulu Ditampar Tanda Sayang, Sekarang Dianggap Kekerasan
-
Helwa Bachmid Merasa Ditelantarkan Habib Bahar, Ustaz Derry Ingatkan Tantangan Hidup Poligami
-
Daehoon Pilih Kabur Usai Sidang Cerai, Sempat Bertemu Jule Sebelum Gugatan Didaftarkan
-
Kisah Paradoks Bucek Depp: Putus Sekolah di SMA, Ternyata Jadi Guru Selama 24 Tahun