Suara.com - Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, angkat bicara soal polemik film kartun Merah Putih One for All yang ramai digunjing publik.
Fadli mengajak para pembuat film Tanah Air untuk menghadirkan karya terbaik demi memajukan industri perfilman nasional.
Meski mengaku belum sempat menonton film tersebut, Fadli Zon menekankan pentingnya mengapresiasi karya anak bangsa yang merepresentasikan semangat persatuan dan kesatuan Indonesia.
"Memang saya belum menonton bagaimana film tersebut, tetapi kita harus melihat niatnya untuk memajukan film Indonesia. Tentu karena film Indonesia sekarang semakin mendapatkan apresiasi dari masyarakat, jadi kita harus membuat film-film yang baik. Sekarang ini film Indonesia sudah 67 persen ditonton oleh rakyat Indonesia," ujarnya, Jumat (15/8/2025).
Meski demikian, Fadli belum dapat memberikan penilaian langsung terhadap film kartun Merah Putih: One for All. Pemerintah, menurutnya, juga belum membahas terkait bantuan atau pendanaan khusus untuk produksi film tersebut.
"Jadi, karya-karya terbaiklah yang harus ditampilkan, tetapi sekarang saya belum bisa menilai karena belum menonton. Untuk pendanaan, saya kira nanti dibahas, kita punya mekanismenya di dalam skema bantuan itu," jelasnya.
Film animasi garapan studio lokal ini direncanakan tayang mulai Kamis (14/8). Namun, alih-alih mendapat sambutan positif, trailer film justru memicu perdebatan di media sosial.
Banyak netizen dan sejumlah pengamat perfilman mengkritik kualitas visual yang dinilai belum optimal, mulai dari detail karakter, latar animasi, hingga efek gerak yang dianggap kurang halus untuk standar layar lebar.
Merah Putih: One for All mengisahkan sekelompok anak dari latar budaya Betawi, Papua, Medan, Tegal, Makassar, Manado, dan Tionghoa yang tergabung dalam Tim Merah Putih untuk menjaga bendera pusaka menjelang 17 Agustus.
Konflik dimulai ketika bendera hilang tiga hari sebelum upacara, memaksa mereka berpetualang melewati sungai, hutan, hingga badai demi menemukannya.
Meski digadang sebagai kado HUT ke-80 RI, film ini menuai kritik karena eksekusi yang dianggap terburu-buru dan penggunaan anggaran besar.
Sorotan juga datang dari kalangan profesional yang menilai perlunya transparansi proses produksi agar kualitas film Indonesia terus meningkat.
Berita Terkait
-
Kemenbud Luncurkan Buku Sejarah Ulang, Fadli Zon Tegaskan Bukan Ditulis Pemerintah
-
Kemenbud Resmi Tetapkan 85 Cagar Budaya Peringkat Nasional, Total Jadi 313
-
DPR Ajak Publik Kritisi Buku Sejarah Baru, Minta Pemerintah Terbuka untuk Ini...
-
Kemenbud Resmikan Buku Sejarah Indonesia, Fadli Zon Ungkap Isinya
-
70 Cagar Budaya Ikonik Sumatra Rusak Diterjang Bencana, Menbud Fadli Zon Bergerak Cepat
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
9 Drakor Original Netflix Paling Diantisipasi di 2026, Banjir Bintang Top!
-
Kondisi Terkini Rumah Diding Boneng, Kamar hingga Dapur Hancur
-
Stranger Things 5 Vol 2 Episode 7 Dihujani Kritik, Rating IMDb Anjlok Hingga 5,5
-
Gempar Akhir 2025, 5 Fakta Danielle NewJeans Putus Kontrak dengan ADOR
-
Musuh Dalam Selimut: Saat Rumah Tangga Sempurna Berubah Menjadi Labirin Teror Psikologis
-
Rumah Diding Boneng Ambruk, Ternyata Usianya Sudah Ratusan Tahun
-
Serial Terlaris dan Paling Banyak Ditonton di Vidio Sepanjang 2025
-
Rumahnya Ambruk, Diding Boneng Kini Ngungsi ke Kantor RW
-
Jelang Ending Stranger Things, Noah Schnapp Ngaku Perasaannya Campur Aduk
-
Tutup 2025 dengan Gemilang, Tami Irelly Incar Prilly Latuconsina untuk Proyek Film