Suara.com - Musisi Anji menanggapi dingin kabar dilantiknya jajaran komisioner baru untuk Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN).
Meskipun ada harapan untuk perbaikan, Anji mengaku tetap pesimis dengan hal itu.
Pasalnya, menurut Anji, beberapa nama yang duduk di kursi komisioner adalah "pemain lama" yang kinerjanya selama ini dipertanyakan.
Hal ini diungkapkan Anji saat membahas solusi atas carut-marut royalti musik Indonesia, dalam sebuah podcast bersama Nanda Persada di YouTube.
Ia mengetahui bahwa Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) telah melantik komisioner baru pada awal Agustus.
Namun, kehadiran wajah-wajah lama dalam susunan kepengurusan tersebut membuatnya ragu akan ada perubahan signifikan.
Anji menilai, jika orang-orang yang mengisi jabatan tersebut masih sama dengan periode sebelumnya, sulit untuk berharap ada perbaikan sistem.
Kritik serupa sebelumnya juga dilontarkan oleh musisi Tompi.
Tompi dalam sebuah pernyataan menyebut bahwa selama orang-orang di dalam lembaga masih sama, maka perbaikan sistem akan sulit terwujud.
Baca Juga: Dasco Usul Aplikasi 'Satu Pintu' untuk Royalti Musik, Akhiri Polemik dan Kebocoran
"Orangnya masih itu-itu aja, gimana mau ada perbaikan sistem? Ya diganti lah," ujar Anji, menirukan kata-kata Tompi yang ia maksud.
Anji pun sependapat, bahwa deretan Komisioner LMKN memang harus berpindah tangan ke orang-orang baru di luar susunan lembaga yang diyakini bermasalah.
"Ya emang bener, orangnya itu-itu aja sampai sekarang," keluh Anji.
Kalau benar menghendaki perubahan, Anji mengusulkan jajaran Komisioner LMKN setidaknya diisi para pencipta lagu hits yang saat ini haknya tidak terpenuhi.
Menurut eks vokalis Drive, seorang pencipta lagu hits akan memiliki kepekaan dan pemahaman yang lebih dalam mengenai betapa berharganya sebuah lagu ketika digunakan secara komersial.
"Mereka tahu, penggunaan lagunya seberapa ber-impact," pungkas Anji.
Berita Terkait
-
Charly van Houten: Publik Tak Ingat Debat Royalti, Tapi Karya yang Menyentuh Hati
-
Anji Serukan Revolusi Industri Musik Urus Royalti: Bubarkan LMKN dan Bikin Lembaga Baru
-
Tompi Sebut Sistem Royalti Sekarang Jadul, Minta LMK Tiru Spotify
-
Resmi Hengkang dari WAMI, Tompi Ancam Tempuh Jalur Hukum Jika Royalti Lagunya Masih Ditagih
-
Anji Sebut Sistem Royalti 'Maling Terkonsep': Uang Pencipta Lagu Diambil Jadi Dana Cadangan
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
Terkini
-
8 Potret Mesra Amanda Manopo dan Kenny Austin di Cinta Yasmin, Berujung ke Pelaminan?
-
Rahasia Cengkih Manado Terungkap, Film Pendek A (C)love Story Bikin Lapar Mata dan Perut
-
Mawar de Jongh dan Adipati Dolken Reuni di Film What's Up with Secretary Kim, Remake Drakor?
-
Viral Nasihat Sabar Opie Kumis untuk Agus Kuncoro, Ujungnya Bikin Tepuk Jidat: Suruh Nikah Lagi?
-
Film Believe Sabet Best Action Movie di Las Vegas, Kini Siap Tayang di New York
-
Ashanty Sentil eks Karyawan yang Tilap Rp2 Miliar: Maling Teriak Maling
-
Kilas Balik Kasus Dimas Anggara 7 Tahun Lalu, Diduga Keroyok Korban Bareng 10 Orang
-
7 Kontroversi Ammar Zoni, Teranyar Terlibat Peredaran Narkoba di Rutan
-
Sinopsis The Predator di Netflix, Pemanasan Sebelum Nonton Predator: Badlands
-
Sinopsis dan Fakta Menarik The Dream Life of Mr. Kim, Drakor Baru Ryu Seung Ryong di Netflix