Entertainment / Gosip
Jum'at, 05 September 2025 | 11:42 WIB
Hengky Kurniawan (Instagram/@hengkykurniawan)
Baca 10 detik
  • Hengky Kurniawan rutin menghadapi demo saat menjabat Bupati, tapi selalu memilih hadir dan berdialog langsung.
  • Ia percaya kehadiran pemimpin bisa meredam emosi dan mencegah kericuhan.
  • Hengky menekankan pentingnya mendengarkan rakyat agar tidak merasa diabaikan.
[batas-kesimpulan]

Suara.com - Aktor Hengky Kurniawan membagikan pengalamannya saat masih aktif menjabat sebagai pejabat daerah.

Lelaki 42 tahun mengaku tidak jarang jadi sasaran aksi demonstrasi saat menjabat sebagai Bupati Bandung Barat.

Menurutnya, frekuensi aksi unjuk rasa yang menyasar dirinya terbilang lumayan sering terjadi.

"Lumayan sering, lumayan sering," kata Hengky saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta, baru-baru ini.

Meski begitu, ia tidak pernah gentar atau menghindar dari massa aksi.

Hengky Kurniawan. (Instagram/hengkykurniawan)

Alih-alih bersembunyi, Hengky justru memilih untuk selalu menemui para pendemo secara langsung.

Baginya, kunci utama untuk meredam potensi kericuhan adalah kehadiran seorang pemimpin di tengah-tengah rakyatnya.

"Dan memang setiap demo buruh maupun masyarakat, saya selalu hadir," ujarnya.

Hengky meyakini, dialog adalah jembatan yang mampu meredam emosi dan membuka jalan keluar.

Baca Juga: SAFEnet Ungkap Sejumlah Warga Kena Doxing Imbas Demo Agustus: Identitas Disebar Diedit DPO Polisi!

Menurutnya, ketika seorang pemimpin bersedia hadir dan berdialog, banyak hal-hal yang tidak diinginkan dapat dicegah.

Hengky Kurniawan. (Instagram/hengkykurniawan)

"Sebenarnya, masyarakat kalau misalnya pemimpinnya hadir, kemudian mau berdialog, itu banyak mengurangi hal-hal yang tidak diinginkan," tuturnya.

Ia juga menyoroti salah satu pemicu amarah massa, yakni ketika mereka merasa diabaikan oleh pejabat yang telah mereka pilih.

Kondisi seperti menunggu lama di bawah terik matahari tanpa kepastian untuk ditemui, dapat memicu dinamika yang tidak terduga di lapangan.

"Ya, kadang-kadang kalau misalnya masyarakat sudah menunggu berlama-lama, kepanasan, pemimpinnya yang dipilih tidak mau menemui, tidak mau memberikan solusi. Nah, itu kadang-kadang ada saja dinamika yang terjadi," jelas Hengky.

Berbekal pengalamannya, ia membuktikan bahwa dengan duduk bersama, solusi dan pemahaman bisa tercapai meskipun dalam situasi yang panas.

Load More